Mengatur pola makan menjadi salah satu kunci bagi pasien
diabetes untuk mengelola kadar gula darah. Hanya saja, tak jarang timbul
kejenuhan ketika pasien diabetes hanya makan yang itu-itu saja, terutama harus
betah menghindari makanan pantangan untuk pasien diabetes.
Menanggapi hal ini, nutrisionis Leona Victoria Djajadi, MND, mengatakan pasien diabetes sebenarnya bisa mengonsumsi makanan yang bervariasi dan tidak membosankan asal dibimbing oleh orang yang tepat. Menurut Victoria, pasien diabetes seharusnya bisa mengonsumsi hampir apapun yang ia mau.
"Bahkan jika yang bersangkutan pergi ke pesta dan mau makan es krim, misalnya nggak masalah. Kunci dari diet diabetes adalah mengetahui seberapa banyak porsi atau takaran yang dibutuhkan satu kali makan dan seberapa sering ia harus makan," tutur Victoria kepada detikHealth .
Lebih lanjut, Victoria menyarankan sebaiknya diusahakan memilih makanan dengan indeks glikemik rendah-sedang misalnya saja nasi merah, talas, jagung dan ubi kuning. Justru, dikatakan Victoria kentang termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi.
"Mala dari itu sebaiknya konsumsi kentang bagi pasien diabetes dikurangi atau tidak dimakan sering-sering. Nah, rekomendasi frekuensi makan pasien diabetes adalah 3 kali makan besar sehari ditambah 3 kali snack sehari," imbuh peraih gelar Master of Nutrition and Dietetics (Ahli Gizi) dari University of Sydney ini.
Ia mengingatkan, setiap makan harus ada karbohidrat dan protein. Tujuannya, agar gula darah stabil dengan asupan karbohidrat yang rata. Menurut Victoria, mengurangi tidak makan karbohidrat pada malam hari akan membuat gula darah puasa pagi hari lebih tinggi daripada jika makan malam dan mengonsumis snack lagi sebelum tidur.
"Hal ini yang biasanya tidak diketahui pasien diabetes dan banyak klien saya yang terjerumus disini. Seperti saya bilang sebelumnya manajemen diabetes memakan waktu cukup panjang dan biasanya saya sesuaikan dengan kebiasaan makan masing-masing pasien," pungkas Victoria.
Menanggapi hal ini, nutrisionis Leona Victoria Djajadi, MND, mengatakan pasien diabetes sebenarnya bisa mengonsumsi makanan yang bervariasi dan tidak membosankan asal dibimbing oleh orang yang tepat. Menurut Victoria, pasien diabetes seharusnya bisa mengonsumsi hampir apapun yang ia mau.
"Bahkan jika yang bersangkutan pergi ke pesta dan mau makan es krim, misalnya nggak masalah. Kunci dari diet diabetes adalah mengetahui seberapa banyak porsi atau takaran yang dibutuhkan satu kali makan dan seberapa sering ia harus makan," tutur Victoria kepada detikHealth .
Lebih lanjut, Victoria menyarankan sebaiknya diusahakan memilih makanan dengan indeks glikemik rendah-sedang misalnya saja nasi merah, talas, jagung dan ubi kuning. Justru, dikatakan Victoria kentang termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi.
"Mala dari itu sebaiknya konsumsi kentang bagi pasien diabetes dikurangi atau tidak dimakan sering-sering. Nah, rekomendasi frekuensi makan pasien diabetes adalah 3 kali makan besar sehari ditambah 3 kali snack sehari," imbuh peraih gelar Master of Nutrition and Dietetics (Ahli Gizi) dari University of Sydney ini.
Ia mengingatkan, setiap makan harus ada karbohidrat dan protein. Tujuannya, agar gula darah stabil dengan asupan karbohidrat yang rata. Menurut Victoria, mengurangi tidak makan karbohidrat pada malam hari akan membuat gula darah puasa pagi hari lebih tinggi daripada jika makan malam dan mengonsumis snack lagi sebelum tidur.
"Hal ini yang biasanya tidak diketahui pasien diabetes dan banyak klien saya yang terjerumus disini. Seperti saya bilang sebelumnya manajemen diabetes memakan waktu cukup panjang dan biasanya saya sesuaikan dengan kebiasaan makan masing-masing pasien," pungkas Victoria.
No comments:
Post a Comment