Sunday, November 9, 2014

SUKA MAKANAN BERSANTAN TETAPI TIDAK MAU KOLESTROL NAIK?BEGINI MENGAKALINYA



Makanan bersantan memang rasanya lebih enak dan gurih, sehingga banyak orang menyukai masakan seperti ini. Namun hati-hati, mengonsumsinya terlalu sering dan banyak bisa memicu peningkatan kolesterol.

"Santan itu termasuk makanan golongan lemak, ada minyaknya. Kalau dimasak bersama dengan telur atau daging, otomatis lemaknya bertambah," jelas Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr Em Yunir, SpPD-KEMD, dalam konferensi pers.

Oleh sebab itu, ia menganjurkan untuk membatasi mengolah santan dengan daging jika tak mau kadar kolesterolnya menjadi sangat tinggi. Sayangnya masyarakat justru terbiasa dengan pengolahan menu dengan kombinasi seperti itu, sehingga tak heran kadar kolesterolnya pun cepat naik.

"Seringnya kan misalnya masak gulai ayam. Sudah begitu daging ayamnya pakai kulit, ini lemaknya tinggi sekali. Kalau mau kombinasikan santan dengan sayur, misalnya masak sayur lodeh," imbuh dr Yunir.

Jika Anda tetap ingin memasak santan dengan daging, maka dr Yunir menyarankan Anda untuk juga menyediakan menu pendamping yang bisa mengimbangkan lemak tingginya. Misalnya dengan menyediakan juga makanan tinggi serat seperti sayur dan buah yang tinggi akan antioksidan.

Apel misalnya, disarankan Anda untuk mengonsumsinya bersama dengan kulitnya. Karena kandungan antioksidan tertinggi disebutkan dr Yunir berada di kulit buah tertentu. Selain apel, buah yang bisa menjadi pilihan di antaranya anggur, pir dan stroberi.

Setelah itu, jangan lupa juga untuk mengompensasi asupan tinggi lemak tersebut dengan olahraga guna membakar kalori berlebih. Meskipun tampak sepele, menambah aktivitas misalnya lebih memilih untuk berjalan kaki atau jika memungkinkan berolahraga, dapat memberikan dampak signifikan terhadap kolesterol.

"Kalau kamu hobi jajan dan merasa jumlah makan hari itu sudah berlebihan, harus ada kompensasi renang. Renang 1 jam bakar kalori 200, joging bakar kalori 300-an, treadmill kecepatan besar kalorinya yang dibakar lebih byk lagi. Makan agak lebih banyak boleh, tapi aktivitasnya lebih banyak lagi juga," pesan dr Yunir.

Apabila Anda telah diberikan obat khusus kolesterol tinggi, dr Yunir berpesan untuk selalu rutin minum dan jangan berhenti-berhenti. Obat kolesterol tidak hanya bekerja untuk hari di mana ia diminum, tetapi harus rutin dan kumulatif. Jika seseorang minum secara teratur, baru kemudian kolesterolnya bisa turun perlahan.

"Sudah makan banyak terus langsung minum obat ya percuma, mending tidak usah minum sama sekali," tuturnya.

No comments:

About this blog

Blog ini adalah kumpulan informasi ringan yang berhubungan dengan kesehatan, sejarah dan berita-berita terkini.