Thursday, February 4, 2010

KUACI – GIZINYA MENANGKAL KANKER.

Salah satu camilan yang sehat adalah kuaci, walaupun taktik jitu diperlukan saat mengonsumsi agar garam tidak ikut termakan. Yang lebih menarik ialah bahwa zat-zat gizi yang ada di dalam kuaci mampu menangkal kanker, hipertensi, dan menurunkan kadar kolesterol jahat.

Kuaci merupakan biji buah semangka (Citrullus vulgaris), bunga matahari (Helianthus annuus), labu kuning atau waluh (Cucurbita moschata), serta labu jenis lainnya yang telah melewati berbagai proses pengolahan. Bagian terpenting kuaci adalah kotiledon, yaitu bagian dalam biji yang enak dimakan sebagai kudapan yang bernilai gizi tinggi.

Selama ini kuaci identik sebagai produk dari Cina. Sebenarnya Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan kuaci sebagai alternatif pemanfaatan biji semangka dan waluh untuk dijadikan makanan yang dapat dijual dan menghasilkan uang.

Proses sederhana

Kuaci berasal dari biji tanaman bunga matahari. Tanaman yang berasal dari Meksiko dan Peru ini sejak tahun 1700 menyebar ke banyak negara. Tanaman bunga tersebut kemudian dibudidayakan secara besar-besaran di Jerman, Perancis, Rumania, Bulgaria, Rusia, Hongaria, dan Amerika Serikat.

Tanaman bunga matahari masuk ke kawasan Indonesia sekitar tahun 1907, diperkenalkan oleh para ahli pertanian Belanda. Masyarakat Sunda dan Jawa menyebut bunga matahari sebagai bunga srangenge.

Mulanya tanaman bunga matahari dibudidayakan sebagai tanaman hias. Belakangan bijinya dimanfaatkan sebagai kuaci dan sumber minyak untuk produk kosmetika. Sentra budi daya tanaman bunga matahari berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Proses pembuatan kuaci sesungguhnya sederhana saja. Secara tradisional kuaci dibuat dengan prinsip pengeringan dan penyangraian.

Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Tujuan dari proses pengeringan tersebut adalah untuk menurunkan kadar air, sehingga biji menjadi awet untuk disimpan lama pada suhu kamar.

Selanjutnya proses penyangraian bertujuan untuk memberikan aroma sedap pada biji. Penambahan garam dalam pembuatan kuaci dimaksudkan untuk memberikan rasa gurih dan meningkatkan daya awet. Selain garam, pada pembuatan kuaci juga sering ditambahkan bumbu agar menjadi lebih sedap.

Sumber asam lemak tak jenuh

Kandungan kuaci dipengaruhi secara dominan oleh kandungan biji bahan bakunya, baik itu biji bunga matahari, semangka, maupun waluh. Biji bunga matahari secara umum diklasifikasikan menjadi biji yang berkulit dan biji tanpa kulit.

Perbedaan mendasar di antara keduanya adalah kandungan minyaknya. Kandungan minyak dalam biji berkulit adalah 24 hingga 35 persen, sedangkan kandungan minyak biji tanpa kulit sebanyak 45 hingga 55 persen.

Komponen minyak biji bunga matahari yang paling dominan adalah asam lemak tidak jenuh (sekitar 88 persen), 44 hingga 72 persennya tersusun dari asam linoleat. Asam lemak linoleat (omega-6) dan asam lemak linolenat (omega-3) merupakan asam lemak esensial bagi tubuh. Karena kadar asam lemak linoleat yang tinggi itulah, biji bunga matahari dan bentuk olahannya (kuaci) menjadi salah satu produk yang penting bagi kesehatan.

Kuaci yang ada di pasaran saat ini umumnya dibuat dan dua bahan baku, yaitu biji semangka dan biji bunga matahari. Komposisi gizi kuaci dari biji semangka dan biji bunga matahari dapat dilihat pada tabel.

Kandungan zat gizi kuaci dari biji semangka dan biji bunga matahari

Zat Gizi

Biji semangka

Biji bunga matahari

Energi (kkal)

557

570

Protein (g)

28,33

22,78

Lemak (g)

47,37

49,57

Lemak jenuh (g)

9,78

5,20

Lemak tidak jenuh tunggal (g)

7,41

9,46

Lemak tidak jenuh ganda (g)

28,09

32,73

Karbohidrat (g)

15,31

18,76

Kalsium (mg)

54

116

Fosfor (mg)

755

705

Besi (mg)

7,28

6,77

Kalium (mg)

648

689

Natrium (mg)

99

3

Tembaga (mg)

0,69

1,75

Vitamin C (mg)

0

1,4

Sumber: www.nutritionanalyzer.com

Dari tabel tersebut tampak bahwa kedua jenis kuaci memiliki kadar protein dan lemak yang cukup tinggi. Kadar protein pada kuaci biji semangka dan biji bunga matahari, masing-masing 28,3 dan 22,8 g/100 g, sedangkan kadar lemaknya 47,4 dan 49,6 8/100 g.

Hal yang menguntungkan dari kadar lemak kuaci adalah komposisi asam lemaknya yang didominasi asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid) yang berupa asam oleat (omega-9) dan asam lemak tidak jenuh panda (polyunsaturated fatty acids) yang berupa asam lemak linoleat (omega-6), asam lemak linolenat (omega-3), asam eikosapentaenoat/EPA (omega-3), serta asam dokosaheksaenoat/ DHA (omega-3).

Tanpa diragukan lagi, omega-3, omega-6, dan omega-9 memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan, terutama dalam kaitannya dengan komposisi kolesterol darah yang akan berdampak kepada aterosklerosis, penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan penyakit degeneratif lainnya.

Cara Makan Benar Cegah Hipertensi

Selama ini kuaci dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas karena peran komoditas ini hanya sebatas sebagai makanan camilan saja. Padahal, kuaci banyak mengandung mineral bermanfaat; seperti fosfor (705-755 mg/l00 g), kalium (648-689 mg/100 g), kalsium (54-116 mg/100 g), natrium (3-99 mg/100 g), besi (6,77-7,28 mg/100 g), dan tembaga (0,69-1,75 mg/100 g).

Mineral kalsium dan fosfor sangat penting perannya dalam pembentukan massa tulang dan gigi, sehingga bermanfaat untuk mencegah osteoporosis. Keberadaan mineral kalium sangat penting untuk mengimbangi natrium. Kalium bersifat hipotensif, yaitu memiliki efek penurunan tekanan darah.

Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi berperan penting dalam pencegahan penyakit hipertensi. Untuk mencegah efek buruk natrium yang dapat menyebabkan hipertensi, konsumen dianjurkan untuk mengonsumsi kuaci tawar, yaitu yang dibuat tanpa penambahan garam.

Walaupun kuaci dibuat dengan penambahan garam, sesungguhnya kadar natrium di dalam daging biji tidak terlalu tinggi. Garam dan bumbu yang ditambahkan dalam proses pengolahan kuaci hanya berakumulasi pada bagian kulit biji dan tidak terlalu banyak yang menembus ke bagian daging biji.

Karena itu, jika teknik konsumsi kuaci dilakukan secara benar, yaitu hanya mengonsumsi bagian daging bijinya, kita tidak perlu khawatir akan dampak buruk natrium. Bila teknik konsumsi kuaci tidak dilakukan secar benar, bagian bibir sering terasa tebal karena banyak bersentuhan dengan garam dan bumbu.

Konsumsi mineral tembaga menjadi sangat penting bagi kesehatan karena dapat memengaruhi kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein) di dalam tubuh. Rendahnya asupan mineral tembaga bermuara pada naiknya kadar kolestrol LDL (kolesterol jahat), serta terbatasnya jumlah kolesterol HDL (kolesterol baik). Mineral tembaga juga dapat berperan sebagai antioksidan untuk mencegah terbentuknya radikal bebas.

Beberapa penelitian menunjukkan, kuaci dari biji waluh mengandung komponen bioaktif berupa senyawa fitokimia yang dapat mencegah kanker prostat. Kanker prostat ditakuti kaum pria karena dapat berdampak buruk terhadap fungsi seksual, bahkan
bisa menyebabkan kematian.

Sunbutter, Manfaat Kuaci Lebih Optimal

Walaupun kandungan kimia kuaci berperan besar bagi kesehatan, jumlah konsumsinya yang masih rendah dan tidak kontinyu menyebabkan sumbangan gizinya tidak berarti banyak bagi masyarakat. Guna memperbesar khasiat dari komponen gizi yang terdapat di dalam biji semangka, biji bunga matahari, atau biji waluh, diperlukan upaya penganekaragaman produk olahan.

Dengan produk yang beragam, konsumen dapat menikmati secara lebih leluasa, sehingga sumbangan gizinya memadai untuk pemeliharaan kesehatan tubuh yang optimal. Menyadari pentingnya minyak pada biji bunga matahari, saat ini biji tersebut telah diolah menjadi sunbutter yang merupakan alternatif selai kacang.

Sunbutter merupakan mentega dari biji bunga matahari yang dapat digunakan untuk memasak dan membuat salad. Pembuatan produk dari biji bunga itu telah dilakukan di Cina, Rusia, Eropa, dan juga Amerika Serikat.

Saat ini biji bunga matahari banyak diolah menjadi minyak. Kelebihan minyak biji bunga matahari dibandingkan dengan minyak zaitun adalah memiliki asam oleat (omega-9) yang lebih tinggi.

Seperti biji bunga matahari, biji buah semangka juga telah diambil minyaknya. Minyak ini telah berkembang secara tradisional di Afrika Barat, biasa disebut ootanga oil atau kalahari oil.

Minyak biji semangka mengandung asam linoleat dan asam linolenat (omega-3) tinggi. Keunggulan tersebut menyebabkan minyak biji semangka seringkali digunakan dalam produk personal care seperti kosmetika dan losion.

No comments:

About this blog

Blog ini adalah kumpulan informasi ringan yang berhubungan dengan kesehatan, sejarah dan berita-berita terkini.