Monday, February 22, 2010

KACANG BOGOR - SEHAT DAN ENAK.

Sebagai camilan, selain rasanya enak, kacang bogor juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan serat. Mengingat energi dan protein masih merupakan masalah gizi yang banyak dihadapi oleh penduduk Indonesia, konsumsi kacang jenis ini perlu digalakkan sebagai sumber protein nabati yang harganya relatif murah.

Kacang-kacangan merupakan alternatif sumber protein nabati yang sangat potensial. Jenis kacang yang banyak dikonsumsi di Indonesia adalah kacang kedelai, kacang gude, kacang hijau, kacang merah, kacang panjang, kacang tanah, dan kacang tunggak. Selain dikonsumsi segar atau dalam bentuk sayuran, kacang-kacangan juga dikonsumsi dalam berbagai olahan seperti tahu, tempe, dan susu.

Untuk mengimbangi jumlah kebutuhan sumber protein penduduk, perlu digali jenis kacang-kacangan lain yang memiliki potensi cukup besar. Salah satu yang potensial adalah kacang bogor. Selain nilai gizi yang baik, kacang ini juga memiliki bentuk dan warna yang sangat khas, selain enak dan sangat berbeda dengan jenis kacang lainnya.

Walaupun menyandang predikat "kacang bogor", sesungguhnya dia bukan tanaman khas Bogor. Secara kebetulan, jenis kacang ini banyak diperdagangkan di Kota Hujan ini.

Dari Afrika Barat

Kacang bogor (Viandzea subterranea L) termasuk salah satu famili kacang-kacangan Vigna subterranea L. Masuk ke negara kita pada awal abad ke-20.

Dalam perkembangannya kacang bogor dikenal dengan berbagai nama, seperti kacang manila, kacang gengge, kacang baleud, atau kacang banten. Di dunia internasional, kacang ini lebih dikenal dengan sebutan bambara groundnut.

Tanaman yang tergolong ke dalam jenis tanaman legum ini berasal dari kawasan Afrika Barat. Tanaman kacang bogor banyak dibudidayakan di daerah utara Nigeria dan Kamerun.

Keunggulan utama dari tanaman ini adalah tahan hidup di tanah dengan unsur hara yang minimal. Itulah yang menyebabkan tanaman tersebut banyak dikembangkan di daerah terkering Afrika tropis. Seiring dengan berjalannya waktu, tanaman kacang bogor juga telah menyebar ke berbagai belahan dunia, seperti Amerika, Australia, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Sesungguhnya kacang bogor dapat dianggap sebagai sumber protein alternatif baru mendampingi keberadaan kacang kedelai, kacang hijau, kacang gude, kacang merah, dan kacang tanah. Sayang, kacang ini kurang begitu populer di kalangan petani karena produksinya yang relatif rendah.

Herba semusim

Tanaman kacang bogor adalah salah satu tumbuhan berhari pendek yang cocok tumbuh pada ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut. Kebutuhan iklim kacang bogor kurang lebih sama dengan kacang tanah. Suhu rata-rata tahunan yang dibutuhkan 19-27 derajat Celsius, dengan penyinaran matahari yang cukup. Curah hujan yang dikehendaki berkisar antara 500-3.500 mm per tahun.

Kacang bogor merupakan tanaman herba semusim dengan cabang-cabang lateral yang menjalar di atas permukaan tanah. Tanaman ini memiliki daun majemuk dengan tiga anak daun yang berbentuk agak elips. Bunga kacang bogor termasuk tipe bunga kupu-kupu dengan mahkota bunga berwarna kuning muda, kuning tua kemerah-merahan, dan ada pula yang berwarna merah gelap.

Bunga muncul dari ketiak daun dan tumbuh menyebar dengan panjang tangkai bunga tidak lebih dari 1,5 cm. Setelah terjadi penyerbukan, tangkai bunga memanjang dan masuk ke dalam tanah, persis sama dengan yang terjadi pada kacang tanah. Di dalam tanah, polong tersebut membesar berbentuk bulat lonjong.

Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 140-170 hari. Hal tersebut bergantung pada kultivar, kondisi iklim, dan kesuburan tanah. Ciri-ciri siap panen adalah daunnya menguning dan mulai berguguran.

Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman secara hati-hati dengan bantuan alat garpu. Bagian yang diambil adalah polongnya, yang harus segera dicuci bersih hingga bebas dari tanah dan kotoran lainnya.

Dalam keadaan segar, polong yang telah masak/tua berwarna putih dan halus. Jika telah kering, polong berubah menjadi kecokelatan dan berkerut. Polong berisi 1-2 biji dengan bentuk agak bulat, licin, dan keras.

Warna kulit biji bervariasi dari putih, krem, cokelat, ungu, hitam, hingga bertutul-tutul. Di dalam kulit biji terdapat daging biji yang berwarna putih dengan tekstur dan citarasa yang khas.

Hindari yang Berlendir dan Asam

Bila kita berjalan-jalan ke Bogor, dengan mudah kita dapat menemukan kacang bogor mentah di pasar tradisional. Kacang bogor matang jugaa banyak dijajakan dengan gerobak dorong. Supaya rasa kacang tetap enak, gerobak biasanya dilengkapi pemanas berupa kompor minyak.

Alasan utama konsumen membeli kacang bogor adalah sebagai kudapan untuk melengkapi hidangan teh atau kopi di sore atau malam hari. Kacang bogor juga sering dihidangkan saat arisan, rapat, hingga berbagai perhelatan yang diadakan di hotel berbintang.

Kacang bogor umumnya diolah. dengan cara direbus. Akibat proses perebusan, kulit kacang yang tadinya berwarna putih pada saat masih mentah akan berubah menjadi keunguan setelah matang. Kacang bogor juga dapat dimasukkan ke dalam sup pedas bersama-sama dengan jenis polong-polongan lainnya. Di daerah asalnya, yaitu Afrika, kacang bogor diolah menjadi bubur yang lezat.

Ciri kacang bogor rebus yang masih bagus adalah kulitnya kesat dan aromanya enak. Jangan mengonsumsi kacang bogor rebus yang kulitnya telah berlendir dan rasanya asam. Kedua ciri tersebut menunjukkan adanya aktivitas mikroba yang berlebih, sehingga kacang bogor menjadi basi dan tidak layak konsumsi.

Sumber Pangan Lengkap

Kandungan gizi utama kacang bogor adalah karbohidrat, protein, dan lemak, masingmasing 65, 16, dan 6 g per 100 g. Total energi yang dihasilkan ketiga zat gizi itu 370 kkal/100 g.

Di dalam proteinnya terkandung asam amino esensial yang penting untuk kesehatan. Asam amino yang paling dominan , adalah metionin dan lisin.

Komposisi zat gizi kacang bogor dan kacang lainnya

Zat gizi per 100 gram

Kacang bogor

Kacang gude

Kacang hijau

Kacang merah

Kacang kedelai

Energi (kkal)

370

336

345

336

331

Protein (g)

16,0

20,7

22,2

23,1

34,9

Lemak (g)

6,0

1,4

1,2

1,7

18,1

Karbohidrat (g)

65,0

62,0

62,9

59,5

34,8

Kalsium (mg)

85

125

125

80

227

Fosfor (mg)

264

275

320

400

585

Besi (mg)

4,2

4,0

6,7

5,0

8,0

Vitamin A (IU)

0

150

157

0

110

Vitamin B1 (mg)

0,18

0,48

0,64

0,60

1,07

Vitamin C (mg)

0,

5

6

0

0

Air (g)

10,0

12,2

10,0

12,0

7,5


Kandungan energi per 100 gram kacang bogor sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kacang gude, kacang hijau, kacang merah, dan kacang kedelai. Kadar lemak kacang bogor jauh lebih tinggi daripada kacang gude, kacang hijau, dan kacang merah, tetapi jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan kacang kedelai. Dari segi karbohidrat, kacang bogor memiliki kadar yang setara dengan jenis kacang lainnya, tetapi jauh lebih tinggi daripada kacang kedelai.

Seperti kacang-kacangan jenis lain, kacang Bogor juga merupakan sumber mineral dan serat pangan (dietary fiber) yang baik. Kandungan mineral utama per 100 gram biji adalah fosfor 264 mg, kalsium 85 mg, dan besi 4,2 Mg.

No comments:

About this blog

Blog ini adalah kumpulan informasi ringan yang berhubungan dengan kesehatan, sejarah dan berita-berita terkini.