Friday, June 18, 2010

MITOS SEPUTAR KESEHATAN, BENAR ATAU SALAH?

Anda bisa membuat keputusan yang salah karena info yang kurang tepat atau sudah jadul alias ketinggalan jaman.

Pastikan sumber dimana Anda mendapatkan informasi adalah sumber yang terpercaya dan akurat. Juga jangan lupa tanyakan kepada dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan mengenai bagaimana hidup sehat.

Ada beberapa mitos mengenai kesehatan yang mungkin pernah Anda dengar, atau baca di majalah, koran, internet atau di buku Anda.

Mitos 1 : Kanker tidak bisa dicegah

Faktanya : Para ilmuwan memperkirakan bahwa sebanyak 50% lebih kanker di AS disebabkan karena kondisi lingkungan sosial dan gaya hidup tidak sehat. Kondisi ini dan pilihan yang dibuat membuat pola makan yang tidak sehat, obesitas atau kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dan kurangnya aktifitas fisik.

Kita tahu sekarang mengenai bagaimana untuk mencegah berbagai jenis kanker rermasuk kanker paru-paru, kanker serviks (leher rahim), kanker kolon (usus besar), kanker rectum, dan kanker kulit.

Secara umum, faktor yang dapat mencegah kanker adalah sebagai berikut :

  • Jauhi rokok dan produk tembakau lainnya
  • Hindari asap rokok
  • Jangan minum minuman beralkohol berlebihan
  • Hindari kelebihan berat badan dan pertahankan berat badan ideal
  • Makan makanan yang disertai dengan buah dan sayur, juga pola makan rendah lemak
  • Menyeimbangkan asupan kalori dengan akifitas fisik seperti olah raga
  • Melindungi kulit dari sengatan sinar UVA dan UVB
  • Upayakan untuk meningkatkan lingkungan sosial yang sehat
  • Lakukan tes-tes awal deteksi kanker, seperti Pap Smear (kanker serviks), periksa payudaran sendiri (SADARI), atau memvaksinasi diri Anda dengan vaksin kanker.

Mitos 2 : Diabetes Tipe 2 tidak dapat diobati

Faktanya : Pencegahan diabetes terbukti, ada kamungkinan dan sangat kuat. Sebuah syudi menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 dapat dicegah atau dihilangkan dengan mengurangi 2-7% dari berat tubuh Anda.

Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling banyak diderita. orang dapat terkena diabetes tipe 2 pada usia kapan pun, bahkan sejak Anda masih kecil. Diabetes ini biasanya dimulai dengan berkurangnya insulin dalam tubuh, kondisi yang semakin gemuk, sel otot dan pankreas tidak dapat bekerja memproduksi insulin seperti biasanya.

Diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, komplikasi kehamilan, amputasi, dan bahkan kematian.

Mitos 3 :Anda tidak dapat mencegah penularan penyakit ketika di tempat umum

Faktanya : Meskipun Anda tidak mengetahui bahaya apa yang ada diluar rumah Anda, namun Anda bisa mencegahnya dengan melakukan tindakan preventif.

  • Cuci tangan Anda ketika sebelum dan setelah menyantap makanan, setelah menyentuh wajah Anda, setelah ke kamar mandi dan ketika menyadari bahwa tangan Anda kotor.
  • Jauhi area dimana Anda melihat seseorang sedang sakit (seperti bersin karena flu), bisa jadi Anda akan terkontaminasi dengan virus yang dibawa melalui udara.
  • Jaga diri dan keluarga Anda baik-baik. Banyaklah beristirahat dan minum banyak air. Beristirahat cukup akan membantu Anda membangun sistem imun dalam tubuh, dan minum banyak air akan mencegah Anda dari dehidrasi.

Mitos 4 : Orang dewasa tidak perlu imunisasi

Faktanya : Vaksin tidak hanya untuk anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) saja. Banyak orang dewasa yang sakit dan tidak dapat diselamatkan dari berbagai penyakit yang bisa dihindari dengan vaksinasi. Semua orang tanpa terkecuali, dari anak-anak hingga lansia sekalipun akan mendapatkan keuntungan dari imunisasi.

Vaksin dapat menolong Anda mencegah penyakit infeksi dan menyelamatkan jiwa Anda. Vaksin bekerja untuk mengontrol banyak penyakit infeksi yang paling banyak di negara ini seperti polio, tetanus, hepatitis A dan B, kanker (serviks), influenza, campak, pertussis, dan sebagianya.

Mitos 5 : Bayi lahir cacat tidak dapat dicegah

Faktanya : Lebih dari 70% bayi dengan kemungkinan bayi lahir cacat dapat dicegah jika ibunya mengonsumsi vitamin B, asam folic setiap hari sebelum kehamilan dan sepanjang trisemester pertama. Departemen Kesehatan AS merekomendasikan wanita yang merencanakan kehamilan untuk mengonsumsi 400 microgram asam folic sehari untuk mencegah risiko bayi lahir cacat otak (anencephaly) atau cacat tulang belakang (spina bifida).

Mitos 6 : Penyakit Menular Seksual (STD) selalu datang dengan gejala

Faktanya : Banyak penyakit menular seksual yang datang tanpa gejala, tanpa tanda apapun bahkan Anda merasa sehat-sehat saja. Padahal tanpa Anda sadari, ada penyakit serius tengah menggerogoti tubuh Anda. Satu-satunya cara mengetahui secara pasti apakah Anda terinfeksi atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan.

Jika Anda dicurigai memiliki penyakit menular seksual atau pasangan Anda memiliki penyakit tersebut, adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk dilakukan tes. Bicarakan dengan ahli kesehatan atau dokter Anda sebelum melakukan tes.

Ada beberapa penyakit menular seksual yang dering datang tanpa gejala atau tanda :

  • Bacterial Vaginosis : Yang disebabkan karena perubahan pertumbuhan bakteri di dalam vagina
  • Chlamydia : Diketahui bisa membuat pria atau wanita mengalami kemandulan. Bakteri ini menular karena hubungan seks
  • Gonorrhea : Penyakit kencing nanah
  • Human Immunodeficiency Virus (HIV) : Penyebab berbagai penyakit akibat hilangnya kekebalan tubuh
  • Human Pailoma Virus (HPV) : Penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim
  • Pelvic Inflammatory Disease (PID) : Penyakit radang panggul
  • Syphilis : Penyakit yang biasanya ditandai dengan lecet pada kelamin atau sekitar dubur yang bisa menyebar
  • Trichomoniasis : Infeksi parasit yang bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan

Mitos 7 : Rokok dengan kadar tar dan tembakau rendah (mild) tidak membahayakan

Faktanya : Tidak ada produk tembakau yang aman. Penggunaan produk tembakau dapat menyebabkan kanker dan berbagai macam penyakit yang sangat merugikan tubuh. Termasuk diantaranya beberapa produk tembakau seperti rokok filter atau non-filter, mentol, "kadar tar rendah", dan sebagainya.

Bahan penyusun yang beracun pada rokok tidak hnaya sebatas tar dan nikotin saja. Rokok juga terkandung di dalamnya, ammonia (untuk pembersih rumah tangga), arsenic (biasanya digunakan untuk racun tikus), benzene (digunakan dalam membuat gas), butane gas, karbon monoksida (gas beracun), DDT (pembasmi serangga), dan polonium 210 (penyebab kanker). Untuk mengurangi risiko kanker paru-paru, stroke, penyakit jantung dan masalah reproduksi, hindari produk tembakau dan jauhi asap rokok dari orang-orang yang ada di sekeliling Anda.

No comments:

About this blog

Blog ini adalah kumpulan informasi ringan yang berhubungan dengan kesehatan, sejarah dan berita-berita terkini.