Jamur yang dalam bahasa Sunda disebut supa dan mushroom (Inggris) termasuk golongan fungi atau cendawan. Sesungguhnya popularitas jamur sebagai makanan bukan disebabkan kandungan gizinya, tetapi terutama karena rasanya yang eksotik.
Rasa khas timbul bila jamur dimasak. Cita rasa lezat jamur antara lain disebabkan kandungan asam glutamatnya cukup tinggi. Protein jamur terdiri atas sejumlah asam amino esensial dan nonesensial. Kandungan asam amino lisin tertinggi pada jamur daripada asam amino esensial lainnya.
Hal ini sangat menggembirakan karena bahan makanan pokok (seperti beras, jagung, umbi-umbian) sangat rendah kandungan lisinnya. Kombinasi makanan pokok dan jamur sebagai lauk pauk sangat baik ditinjau dari segi gizi.
Di antara kelompok asam amino nonesensial, kadar asam glutamat dan asam aspartat adalah yang tertinggi. Kedua asam amino ini mempunyai kontribusi penting terhadap aroma dan cita rasa jamur.
Kandungan lemak dan energi jamur sangat rendah, sehingga sangat disukai sebagai makanan pelangsing. Kandungan lemak jamur 1,08-9,4 persen berat kering, terdiri atas asam lemak bebas, monogliserida, digliserida, trigliserida, ester sterol, fosfolipid. Asam lemak utama adalah asam oleat dan palmitat, serta linoleat, yang merupakan asam lemak esensial.
Jamur juga mengandung bermacam-macam vitamin (kecuali vitamin A), seperti riboflavon (vitamin B2), tiamin (vitamin B1), dan asam nikotinat yang cukup tinggi. Kandungan mineral utama kalium dan fosfor. Selain itu, jamur juga merupakan sumber yang baik akan natrium, kalsium, magnesium, tembaga, seng, dan zat besi.
SNACK
10 years ago
No comments:
Post a Comment