Friday, July 9, 2010

BAHAYA KONTAMINASI LOGAM BERAT.

Minamata Syndrome yang menyebabkan kematian tahun 1952 begitu mengejutkan warga Jepang. Keracunan merkuri yang dialami penduduk teluk Minamata terkontiminasi limbah yang mengandung merkuri yang dibuang ke teluk Minamata tahun 1932. 20 tahun kemudian, merkuri yang terakumulasi pada makhluk laut internasional akhirnya menimbulkan keracunan dan kematian bagi yang mengkonsumsi ikan laut. Sejak itulah negeri Matahari Terbit sangat ketat mengawasi pencemaran polutan dan memiliki hukum lingkungan yang paling ketat didunia industri. Sayangnya, meskipun dunia menyadari adanya bahaya logam berat, nyatanya kontiminasi logam terus meningkat sebagaimana diungkapkan United States Environmental Protection (EPA) “ Logam berat salah satu polutan berbahaya yang jumlahnya semakin bertambah”.

Logam berat sejatinya unsur penting yang dibutuhkan setiap makluk hidup. Sebagai trace element , logam berat seperti tembaga, selenium dan seng penting untuk menjaga metabolisme tubuh manusia. Namun beberapa diantaranya bersifat racun pada kadar tertentu. EPA mencatat setidaknya 13 jenis logam berat yang berbahaya bagi lingkungan seperti arsenik [As], timbal [Pb], Merkuri alias air raksa [Hg], dan Cadmium [Cd].

Bagaimana logam berat bisa masuk ke tubuh kita?

Logam berat dapat berasal dari air minum yang terkontiminasi seperti timbal, kontiminasi udara di dekat sumber emisi, atau masuknya logam berat melalui rantai makanan. Selain itu, logam berat juga dapat masuk ke sumber-sumber air dari limbah industri. Bahkan mungkin saja dari hujan asam yang merusak lapisan tanah sehingga mengeluarkan logam berat bersama aliran air, danau, sungai dan air tanah.

Logam berat menjadi berbahaya karena cenderung menjadi bioakumulasi. Bioakumulasi berarti peningkatan konsentrasi bahan kimia dalam organisme hidup dari waktu ke waktu, dibandingkan dengan konsentrasi bahan kimia di lingkungan. Akumulasi senyawa pada makluk hidup ini kapan saja akan diserap dan disimpan lebih cepat dari waktu untuk menghancurkan dan mengeluarkannya.

Menyadari bahaya logam berat, Indonesia pun menerapkan peraturan yang harus ditaati untuk mencegah terjadinya kontiminasi logam berat. Diantaranya dilakukan oleh BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan ). Berkaitan pengawasan obat tradisional, obat tradisional pun harus memenuhi persyaratan batas logam berat.

Nissan Reishi adalah satu obat tradisional berbahan baku reishi / lingzhi yang telah bebas logam berat. Selain diproduksi dan memenuhi standar pemerintah Jepang. Nissan Reishi juga telah terdaftar di BPOM. Tragedi buruk Minamata telah memberi pelajaran yang berharga orang Jepang sehingga mereka benar-benar mengawasi setiap produk yang dikeluarkan tidak terkontiminasi logam berat.

Logam Berat dan Efek bagi Kesehatan :

Merkuri / Air Raksa (Hg)

Merkuri juga dikenal sebagai air raksa, satu-satunya logam berupa cairan pada suhu normal berwarna putih abu-abu. Penggunaan merkuri sangat luas sekali dari alat rumah tangga, obat-obatan, industri hingga bahan peledak. Contohnya, penggunaan merkuri antara lain untuk thermometer, batu baterai, lampu neon, pembasmi serangga (racun tikus) dan beberapa kosmetik pun diduga menggunakan merkuri seperti pewarna bibir. Selain itu, merkuri digunakan sebagai bahan peledak.

Dialam merkuri ada dalam jumlah relatif sama. Meski demikian, kadar merkuri di alam terus mengikat karena berbagai aktivitas manusia melalui pembakaran bahan bakar fosil, pekerjaan tambang, peleburan dan pembakaran limbah padat. Beberapa bahkan membuang merkuri secara langsung kedalam tanah atau air. Contohnya, aplikasi pupuk pertanian dan pembuangan limbah air industri. Merkuri sebenarnya tidak ada dalam bahan makanan. Bagaimana merkuri ada dalam bahan makanan sekarang ini? Ini lantaran merkuri diserap oleh organisme lebih kecil yang dimakan manusia dalam rantai makanan. Sebagai contoh ikan. Kadar merkuri di ikan umumnya lebih tinggi dari kadar merkuri di dalam air dimana ikan itu hidup. Merkuri pun dapat masuk tubuh manusia melalui sayur-mayur dan hasil pertanian lainnya ketika pupuk/pestisida mengandung merkuri digunakan untuk pertanian. Jadi tak perlu heran bila merkuri juga terakumulasi dalam sayuran termasuk jamur.

Berkaitan dengan kesehatan, merkuri merupakan logam berat berbahaya yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:

- Gangguan sistem syaraf
- Kerusakan fungsi otak
- Kerusakan DNA dan kromosom
- Reaksi alergi, menghasilkan ruam kulit, kelelahan dan sakit kepala
- Efek negatif reproduksi seperti kerusakan sperma, kecacatan pada bayi dan keguguran.

Kerusakan fungsi otak dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar, perubahan personaliti, temor/gemetaran, gangguan penglihatan, ketulian, gangguan kordinasi otot dan kehilangan memori.

Arsenik (As)

Arsenik adalah salah satu unsur paling beracun dan dijumpai dalam tanah, udara dan air. Secara alami arsenik dihasilkan dari letusan gunung vukanik yang dapat melepaskan sekitar 3000 ton setiap tahun. Meskipun demikian aktivitas manusialah yang diduga bertanggung jawab atas pelepasan arsenik lebih dari 80.000 ton tiap tahunnya karena pembakaran bahan bakar dari fosil dan berbagai kegiatan industri.

Kadar arsenik dalam makanan relatif rendah. Tetapi kadar arsenik pada ikan dan seafood mungkin tinggi karena ikan menyerap arsenik dari air dimana ia hidup. Kontiminasi arsenik diduga dapat menyebabkan berbagai pengaruh kesehatan seperti iritasi usus dan lambung, penurunan produktivitas sel darah putih dan darah merah, perubahan kulit dan iritasi paru-paru. Disebut-sebut arsenik juga memberikan kesempatan kanker berkembang lebih cepat terutama perkembangan kanker kulit, kanker paru-paru, kanker liver dan kanker limpa. Lebih lanjut dikatakan kontak arsenik dengan kadar tinggi dapat menyebabkan kemandulan dan keguguran pada wanita. Gangguan lainnya adalah gangguan kulit, penurunan daya tahan terhadap infeksi, gangguan jantung dan kerusakan otak pada laki-laki maupun perempuan. Akhirnya, arsenik pun dapat merusak DNA.

Timbal (Pb)

Timbal, logam yang telah digunakan secara luas sejak 5000 SM untuk aplikasi seperti produk logam, kabel dan pipa. Selain itu juga digunakan dalam pestisida dan cat. Sayangnya, timbal adalah satu dari 4 logam yang memiliki efek paling merusak kesehatan manusia.

Keberadaan timbal di lingkungan kita dapat berasal dari polusi bahan bakar kenderaan bermotor, limbah industri dan penggunaan pestisida dalam pertanian. Tanpa disadari, kontiminasi timbal juga terjadi dalam rumah kita sendiri, dari pipa air yang berkarat. Lebih mengkhawatirkan karena timbal dapat terakumulasi dalam setiap makluk hidup dan keseluruhan rantai makanan. Manusia dapat terkontiminasi logam berbahaya ini melalui makanan (65%), air (20%), maupun udara (15%). Sementara itu diketahui bahwa timbal tidak memiliki fungsi apapun bagi tubuh manusia. Jadi penyerapan timbal melalui makanan, air, udara hanyalah menimbulkan kerugian saja.

Timbal dapat menyebabkan beberapa efek tak dikehendaki, seperti :

- Gangguan biosintesis haemoglobin dan anemia
- Kenaikan tekanan darah
- Kerusakan Ginjal
- Keguguran
- Gangguan sistem syaraf
- Kerusakan otak
- Penurunan fertilitas pada laki-laki karena kerusakan sperma
- Penurunan kemampuan belajar pada anak-anak
- Gangguan perilaku anak seperti agresi, impulsive dan hiperaktif

Janin dalam kandungan dapat terkontiminasi timbal melalui plasenta ibu. Lantaran itu maka sering terjadi kerusakan serius pada sistem syaraf dan otak bayi yang belum lahir.

Cadmium (Cd)

Cadmium ditemukan di kulit bumi ataupun hasil letusan gunung vulkanik. Selain itu cadmium dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja. Contoh penggunaan bahan bakar, kebakaran hutan, limbah industri maupun penggunaan pupuk dan pestisida. Yang paling sering dilakukan secara sengaja, namun kurang disadari adalah rokok sebagai sumber kontiminasi cadmium yang paling dekat dengan kita.

Merupakan golongan logam berbahaya karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti gangguan paru-paru, kanker hingga kematian. Manusia terkontiminasi dengan logam berat ini sebagian besar melalui makanan. Dari kasus kematian yang ada, karena adanya kontak cadmium dalam waktu lama melalui air dan makanan yang terkontiminasi sehingga cenderung meningkatkan cadmium dalam tubuh. Bahan makanan yang mungkin memiliki kadar cadmium tinggi antara lain hati, jamur, kerang-kerangan, coklat dan rumput laut kering.

Cadmium mudah diserap oleh zat-zat organik dalam tanah dan menjadi sangat berbahaya jika cadmium dalam tanah tersebut diserap melalui makanan, bagaimana bisa terjadi? Tanah yang mengandung cadmium akan diserap oleh tanaman dan dimakan oleh hewan yang hidupnya tergantung pada tanaman. Cadmium dapat terakumulasi dalam tubuh hewan. Oleh karena itu, bisa saja kadar cadmium yang tinggi dalam ginjalnya karena hal ini. Sementara itu cadmium dalam ekosistem air dapat terakumulasi dalam kupang, tiram, udang, udang laut dan ikan. Kepekaan terhadap cadmium dapat sangat bervariasi antara organisme air. Organisme air asin diketahui lebih resisten terhadap keracunan cadmium daripada organisme air tawar.

Didalam tubuh, cadmium diangkut ke hati oleh darah. Selanjutnya akan membentuk ikatan dengan protein dan diangkut ke ginjal. Cadmium terakumulasi di ginjal dan mulai mengganggu fungsi ginjal dan kerusakan ginjal. Bagi perokok, nampaknya perlu berhati-hati! Diperkirakan 10% kandungan cadmium dalam rokok dihirup melalui asap rokok, padahal penyerapan cadmium dari paru-paru jauh lebih efektif dari melalui pencernaan / usus. Dan sebanyak 50% cadmium yang dihirup melalui asap rokok bisa diserap. Rata-rata perokok memiliki 4 – 5 kali kadar cadmium lebih tinggi dalam darah dan 2 – 3 kali lebih tinggi kadar cadmium di ginjal dibandingkan buka perokok.

Efek kesehatan lainnya yang dapat disebabkan oleh cadmium adalah :

- Diare, sakit perut dan muntah-muntah
- Keretakan tulang
- Kegagalan reproduktif bahkan ketidak suburan/kemandulan
- Kerusakan sistem syaraf pusat
- Kerusakan sistem imunitas
- Gangguan psikologis
- Kerusakan DNA atau kanker

Jadi selain kontak langsung dengan logam berat, sisa / limbah industri, penggunaan bahan bakar, manusia dapat keracunan logam berat melalui makanan dan air yang dikonsumsinya. Hal ini terjadi karena lingkungan seperti udara, air dan tanah terkontiminasi logam berat tersebut. Dampaknya, seluruh makluk dihidup dalam rantai makanan, termasuk tumbuhan, hewan dan manusia ikut terkontiminasi dan menderita berbagai gangguan kesehatan.

No comments:

About this blog

Blog ini adalah kumpulan informasi ringan yang berhubungan dengan kesehatan, sejarah dan berita-berita terkini.