Tak ada yang salah dengan buah alpukat. Dibalik rasanya yang lezat terkandung beragam zat gizi. Sayangnya, masih ada anggapan keliru kalau alpukat tidak baik untuk kesehatan.Kalau Anda termasuk orang yang "memusuhi" alpukat, kini saatnya berubah pikiran. Nilai gizi alpukat tak kalah dengan buah lainnya. Jangan khawatir dengan lemak yang hadir di dalamnya. Sebab, lemak itu kebanyakan jenis lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan.Dalam alpukat terkandung lemak yang sangat tinggi, yaitu berkisar 71-88 persen dari kalori totalnya atau sekitar 20 kali dari rata-rata buah lain. Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB menyebutkan, setidaknya ada 14,66 g lemak per 100 g buah alpukat. Lemak tersebut sebagian besar dalam bentuk lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids). Kadarnya mencapai 9,8 g per 100 g. Kandungan lemak jenuhnya hanya 2,13 g per 100 g. Dan juga terdapat lemak tak jenuh ganda sebesar 1,82 g per 100 g.
Naikkan HDL
Alpukat mengandung asam oleat, salah satu komponen dalam lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Sebuah penelitian dilakukan terhadap mereka yang kadar kolesterolnya cukup tinggi. Setelah tujuh hari diet yang memasukkan alpukat, mereka mengalami penurunan kolesterol total dan LDL secara bermakna, sementara kolesterol baik HDL naik 11 persen.Selain asam lemak tak jenuh, alpukat juga menjadi sumber baik untuk potasium atau kalium, mineral yang membantu mengatur tekanan darah. Kandungan potasium pada alpukat lebih tinggi daripada pisang berukuran sedang. Asupan potasium yang adekuat dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
Tinggi Folat
Nutrisi lain yang terdapat pada alpukat adalah folat. Secangkir alpukat setidaknya memiliki 23 persen dari kecukupan harian untuk folat, nutrisi yang penting bagi kesehatan jantung dan bagi perempuan yang merencanakan kehamilan.Untuk menentukan hubungan antara asupan folat dan penyakit jantung, para peneliti menyertakan lebih dari 80 ribu wanita selama 14 tahun dengan menggunakan kuesioner diet. Dijumpai bahwa perempuan yang mengonsumsi diet folat lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah 55 persen untuk mengalami sakit jantung atau penyakit jantung yang fatal.Penelitian lainnya menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi makanan kaya folat berisiko lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular atau stroke dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi nutrisi penting ini.Alpukat juga menjadi sumber vitamin A, C, E, K, vitamin B6, tiamin, riboflavin, niasin, serat, magnesium, dan tembaga. Dengan serentetan zat gizi yang dikandung alpukat, rasanya sayang untuk melewatkan buah ini. Anda bisa memasukkan alpukat dalam kudapan, salad, maupun makanan penutup.Jadi, tambahkan satu buah alpukat dalam menu makanan Anda setiap hari.
Supaya Alpukat Cepat Matang
Sebenarnya tidak ada alpukat yang matang pohon. Proses pemanenan, yaitu pemetikan, yang memicu proses pematangan. Ada beberapa saran yang disebutkan situs Australian Avocados dalam mematangkan dan menyimpan alpukat.
- Alpukat mentah akan matang bila disimpan dalam kantong kertas cokelat dan disimpan dalam suhu ruang hingga siap disantap. Biasanya perlu waktu 2-5 hari untuk mematangkan alpukat.
- Menyatukan alpukat dengan apel atau pisang dalam kantong akan mempercepat proses, karena buah ini mengeluarkan gas etilen yang menjadi bahan untuk mematangkan. Saat matang, kulit alpukat akan berubah menjadi gelap.
- Tidak ada cara lebih cepat untuk mematangkan alpukat. Buah alami memerlukan proses alami pula.
- Alpukat sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam kulkas sebelum matang. Saat matang, bisa dimasukkan ke kulkas hingga seminggu.
- Sebaiknya dimasukkan ke kulkas dalam keadaan utuh untuk menghindari timbulnya warna cokelat saat daging alpukat terpapar udara. Atau, percikkan air jeruk nipis pada potongan alpukat agar warnanya tidak berubah. Simpan dalam wadah tertutup rapat.
No comments:
Post a Comment