Saat membeli gorengan sore hari, ubi bukan termasuk favorit. Dalam menu kolak yang kita buat saat bulan Ramadhan pun, ubi jarang ditemukan.
Orang hanya memandang ubi sebagai sumber karbohidrat, yang sering disalahkan sebagai penyebab obesitas, bahkan diabetes (bila dikonsumsi berlebihan). Kesalahan informasi sering menempatkan ubi dalam kategori yang sama dengan nasi (jenis pangan yang kurang bergizi), padahal tidak semuanya benar. Ubi memiliki banyak manfaat yang belum diketahui orang.
o Salah satu sumber terbaik vitamin A
Ubi digelari sebagai makanan super
Vitamin A sendiri memberi manfaat untuk penglihatan, kulit, dan tulang. Ubi juga berfungsi sebagai antioksidan, membantu mencegah infeksi dalam pencernaan, saluran kencing, dan paru-paru. Dalam sebuah studi yang digelar oleh
o Vitamin dan mineral lain
Ubi juga merupakan sumber terbaik vitamin C (sepotong ubi memenuhi 66 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari), tembaga, vitamin B6, zat besi, kalsium, potasium, dan mangaan. Ubi juga kaya serat. Menurut The U.S. Sweet Potato Council Inc., ubi masak yang dimakan beserta kulitnya menyediakan lebih banyak serat daripada seporsi oatmeal.
o Mudah dicerna
Kandungan patinya yang tinggi membuatnya kurang bekerja untuk sistem pencernaan, yang menghilangkan penyebab sakit perut. Seratnya yang tinggi mampu mencegah sembelit (dan penyebab penyakit perut lainnya). Sedangkan vitamin A, B, C, kalsium, dan potasiumnya membantu meringankan radang perut, dan masalah sejenis karena manfaat antiperadangannya.
o Karbohidrat alternatif untuk yang sedang berdiet
Ubi berukuran sedang yang tidak dimasak mengandung 112 kalori, bebas lemak dan bebas kolesterol, serta rendah sodium. Kandungan ini tentu akan berubah, tergantung cara Anda memasaknya. Mengukus atau merebus ubi akan memunculkan rasa manisnya yang alami, namun dengan sedikit kalori.
Ubi memiliki kadar Glycemic Index (GI) yang rendah, khususnya bila dibandingkan dengan roti putih atau nasi. Skala GI akan menilai makanan berdasarkan berapa banyak dan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Karena pengaruhnya terhadap gula darah relatif kecil, ubi juga menjadi pilihan yang baik untuk pengidap diabetes yang butuh karbo, namun yang tidak mempengaruhi kadar insulin. Studi yang digelar oleh University of Vienna, Austria, pada tahun 2003, membuktikan bahwa pengidap diabetes melitus tipe II yang mengonsumsi ubi dosis tinggi menunjukkan penurunan terbesar resistensi insulin tanpa perbedaan dalam berat badan, atau faktor lain yang mungkin akan mempengaruhi.
o Bisa diolah dengan cara apa saja
Anda mungkin hanya mengenal ubi dalam bentuk ubi goreng (dengan tepung), dan kolak. Padahal, ubi bisa diolah dengan cara apa saja. Cobalah lebih kreatif saat mengolah bahan makanan yang kerap menjadi menu Thanksgiving ini. Anda juga bisa browsing resep-resep baru dari internet.
No comments:
Post a Comment