Si kecil tidak pernah absen mengompol tiap malam. Anda sudah kehabisan akal untuk mengubah kebiasaannya. Padahal, anak-anak seusianya mungkin sudah tidak ada lagi yang membawa kebiasaan ini. Mengompol digolongkan sebagai kelainan saluran kemih tingkat dasar atau menengah. Tingkatan ini bergantung pada tinggi atau rendahnya kebiasaan mengompol. Mengompol tingkat rendah, yang biasanya dialami anak usia mencapai 5 tahun, umumnya tidak setiap hari terjadi. Sedangkan tingkat menengah bisa terjadi hampir setiap hari.
Mengompol bisa disebabkan oleh beberapa faktor :
Kandung kemih kecil sehingga tidak cukup untuk menampung urine.
Kandung kemih tidak mampu untuk menekan dan menahan jumlah urine yang masuk.
Si kecil terlambat atau sulit bangun saat kandung kemih penuh.
Mengompol bisa membuat orangtua dan anak tertekan. Orangtua akan merasa kerepotan jika harus sering mencuci alas seprai dan harus selalu mengontrol kebiasaan buruk anak. Sebaliknya, anak akan merasa malu dan tak berdaya karena tak mampu bangun pada waktunya untuk buang air kecil. Karena itu, orangtua seharusnya justru bisa memahami dan membantu si kecil.
Anda bisa menemui dokter anak untuk mencari tahu apakah anak memiliki gangguan berkemih. Cara lainnya, bisa dengan membiasakan anak buang air kecil sebelum tidur. Jangan memberikan minuman lagi saat ia sudah di atas tempat tidur. Cari tahu, jam berapa ia umumnya mengompol. Buat semacam jam pengingat bagi Anda dan si kecil untuk bangun dan pergi ke kamar mandi.
Gizi ibu hamil disebut sempurna bila setiap hari ia mengonsumsi makanan yang mengandung seluruh zat gizi dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.
Kalori Kekurangan kalori dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin dan berbagai perubahan dalam tubuh ibu. Selain itu, konsumsi kalori (karbohidrat dan lemak) yang rendah akan menyebabkan banyak protein terbuang sebagai sumber energi.
Protein Protein dibutuhkan untuk pembangunan sel-sel baru janin dan untuk pembentukan semua bahan pengatur, seperti hormon ibu dan janin. Protein juga menjadi struktur dasar bagi pembentukan organ-organ dalam tubuh. Itulah sebabnya, ibu hamil dianjurkan estra protein sebanyak 12 gram sehari atau setara dengan dua butir telur ukuran besar setiap hari.
Serat Konsumsi serat yang rendah menyebabkan Anda mengalami sembelit atau sukar buang air besar.
Asam folat dan seng Kekurangan kedua jenis zat gizi ini menyebabkan gagalnya pembentukan otak yang sempurna, sehingga menimbulkan cacat bawaan pada susunan saraf pusat dan otak janin.
Kalsium Jika ibu hamil kurang mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, janin akan mengambil persediaan kalsium yang ada dalam tulang ibu. Akibatnya ibu akan menderita kerapuhan tulang (osteoporosis).
Zat besi Suplai zat besi yang cukup sangat diperlukan, karena volume darah Anda selama hamil akan meningkat sampai 30 persen. Jadi, jika kekurangan zat besi, maka ibu hamil dapat menderita anemia. Bukan hanya itu, kelancaran proses melahirkan pun terganggu.
Air Dehidrasi dapat berakibat fatal, karena bisa menyebabkan ibu hamil dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu sebaiknya Anda minum minimal 10 gelas air putih setiap hari. Sebagai variasi, Anda dapat mengganti air putih dengan jus buah atau yogurt.
Apa yang dikonsumsi para calon ibu pada masa awal kehamilannya ternyata memengaruhi jenis kelamin serta kualitas kesehatan dari bayi yang akan mereka lahirkan.
Suatu riset terbaru menyimpulkan, wanita yang rutin sarapan pagi dan mengonsumsi diet tinggi lemak pada masa konsepsi (pembuahan) cenderung akan melahirkan bayi laki-laki. Sedangkan para wanita yang menerapkan diet rendah lemak cenderung melahirkan bayi perempuan.
Temuan ini sepertinya membenarkan apa yang diyakini para wanita jaman dulu dengan anjuran "makanlah daging kalau ingin punya anak laki-laki".
"Diet tinggi kalori secara umum cenderung berpihak pada kelahiran anak laki-laki ketimbang perempuan, sedangkan diet rendah kalori justru sebaliknya. Pada riset manusia dan tikus, pembatasan makanan dan diet suboptimal selama konsepsi dan awal kehamilan juga menghasilkan banyak anak perempuan. Kemungkinan besar ini dikarenakan kekalahan seleksi dari fetus laki-laki, sebagai jenis kelamin paling rentan dalam rahim," ungkap Dr Cheryl Rosenfeld, peneliti dari University of Missouri.
Untuk sampai pada kesimpulannya, peneliti melakukan analisa gen pada plasenta tikus hamil di laboratorium. Tikus-tikus diberikan jenis diet berbeda yakni diet tinggi lemak atau karbohidrat, dan diet rendah kalori. Setiap kelompok ini menunjukkan efek dan ciri yang khusus dibanding kelompok lain yang diberi makanan yang bersumber dari kacang kedelai.
Selain terhadap perubahan kelamin, fetus perempuan pun cenderung lebih sensitif pada jenis diet ibunya, dan terdapat gen-gen yang cenderung lebih mudah terpengaruh atau terganggu. Setelah 12 hari – atau hanya setengah dari masa kehamilan tikus – peneliti menemukan perbedaan pada hampir 2.000 gen termasuk yang mempengaruhi pembentukan fungsi ginjal dan indra penciuman.
Peneliti menyimpulkan, ekspresi gen pada plasenta tikus bersifat adaptif dan dibentuk oleh pola diet selama hamil, dengan efek terbesar dialami oleh plasenta dari janin perempuan.
Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini merupakan studi lanjutan dua tahun lalu yang menemukan bahwa diet para ibu selama masa konsepsi dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.
Diet tinggi kalori dan sarapan rutin pada studi ini diduga dapat meningkatkan peluang anak laki-laki, sedangkan para ibu dengan asupan energi yang yang lebih rendah cenderung akan melairkan bayi perempuan. Hasi riset juga menunjukkan, asupan kalori yang tinggi pada masa konsepsi dapat meningkatkan peluang mendapatkan bayi laki-laki dari 10 hingga 11 dari setiap 20 kelahiran.
Anak laki-laki dan anak perempuan juga memiliki risiko penyakit yang berbeda pada saat mereka tumbuh dewasa, Dan tampaknya ini juga berhubungan dengan diet yang dijalani ibu mereka atau pun kondisi tubuh pada saat hamil.
Misalnya, anak laki-laki dari ibu yang gemuk cenderung rentan mengalami obesitas dan mudah terserang penyakit diabetes ketimbang anak perempuan ketika mereka dewasa, meskipun tidak ada perbedaan berat badan saat mereka dilahirkan.
"Alasan mengapa diet tinggi lemak rendah karbohidrat berpihak pada kelahiran anak laki-laki, dan diet rendah lemak tinggi karbohidrat menghasilkan lebih banyak anak perempuan terus mengalihkan pemahaman kami. Pengaruhnya adalah lebih banyak perempuan cenderung makan belebih untuk punya anak laki-laki. Perempuan punya anak laki-laki juga cenderung mengonsumsi nutrisi yang lebih banyak dan beragam seperti potassium, kalsium dan vitamin C, E dan B12. Mereka juga cednerung sarapan dengan sereal."
Tahukah Anda bahwa air dan stres sangat berhubungan. Seluruh bagian tubuh manusia selalu membutuhkan air dalam segala aktivitasnya. Bila kandungan air dalam masing-masing organ kekurangan, fungsinya akan menurun. Selain lebih mudah terpapar oleh bakteri dan virus, kita juga rentan terkena stres.
Berbagai literatur menunjukkan, kekurangan cairan tubuh setengah liter saja dari kebutuhan air setiap hari (2 liter) bisa meningkatkan kadar kortisol, salah satu hormon stres. Fungsi kortisol adalah melepas glukosa ke dalam peredaran darah sebagai energi.
Hormon kortisol bersama dengan hormon-hormon stres yang lain bisa mengganggu beberapa fungsi tubuh. Bila hanya terjadi sekali-kali, mungkin tak perlu dikhawatirkan. Namun, bila Anda sering dehidrasi, tentu saja fungsi imunitas tubuh bisa terkena imbasnya.
Namun, bukan berarti minum bergelas-gelas air akan secara ajaib menghilangkan berbagai tekanan hidup, mulai dari soal uang hingga hubungan dengan pasangan. Tapi, bila selama ini stres sudah menjadi "makanan" sehari-hari, paling tidak Anda tak akan mendapat tambahan stres akibat faktor dehidrasi.
"Disadari atau tidak, kita menjadi mudah dehidrasi saat sedang berada di bawah tekanan atau stres. Ini terjadi karena detak jantung menjadi cepat dan napas menjadi berat sehingga Anda kehilangan cairan," kata Renee Melton, MS, RD, Direktur Nutrition Sensei, sebuah program penurunan berat badan.
Ditambah lagi, saat tubuh dan pikiran sedang menghadapi sesuatu yang menimbulkan stres, biasanya kita tak akan ingat untuk minum cukup air. Padahal, air sangat membantu konsentrasi kita.
"Stres bisa menyebabkan gejala-gejala yang sama seperti saat kita dehidrasi, yakni detak jantung meningkat, mual, lelah, dan sakit kepala," kata Trent Nessler, Direktur Baptist Sport Medicine, Amerika Serikat. Jika dehidrasi semakin tinggi, hal itu dapat memicu penurunan kesadaran sampai kerusakan otak karena otak adalah organ yang paling sensitif terhadap kekurangan air.
Air mempunyai peranan yang penting dalam tubuh, yakni sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh, serta penyedia mineral dan elektrolit bagi tubuh. Rasa haus merupakan petunjuk bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi ringan.
Dengan minum secara teratur, dehidrasi dapat dicegah sehingga kondisi kesehatan tubuh akan lebih baik. Dengan demikian, akan dicapai kemampuan fisik dan mental yang lebih baik.
Pisang termasuk buah yang padat nutrisi dan energi. Teksturnya yang lembut membuat pisang sering dijadikan buah pilihan untuk makanan bayi. Bagi anak-anak, pisang juga bisa menjadi bekal sehat ke sekolah.
Di banyak negara maju, pisang kerap menjadi bekal makanan anak-anak ke sekolah. Mereka juga memasukkan potongan pisang ke dalam sereal dan susu saat sarapan. Pisang menyediakan cukup energi bagi anak-anak untuk siap mengikuti pelajaran di sekolah.
Dr Ir Sobir dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB menjelaskan, sebuah penelitian tentang pisang dilakukan terhadap 200 pelajar di sekolah Twickehnham di Middlesex, Inggris. Kepada mereka diberikan makanan tambahan berupa pisang saat sarapan, istirahat, dan makan siang. Penelitian dilakukan menjelang waktu ujian.
Hasilnya, menurut Dr Sobir, konsumsi pisang tersebut membantu proses belajar mereka. Kalium yang terdapat pada pisang inilah yang berperan meningkatkan konsentrasi belajar anak.
Selain itu, kandungan vitamin B pada pisang yang cukup tinggi juga mampu mempertahankan aktivitas kerja sistem saraf. Hal inilah yang mendorong pelajar bisa berkonsentrasi lebih lama.
Dalam satu pisang memang terkandung banyak zat gizi. ”Kandungan vitamin dan mineralnya lebih unggul dibandingkan buah dan sayuran lain, terutama untuk vitamin B6 (piridoksin), C, kalium, serat, dan mangan,” katanya.
Jika dibandingkan dengan apel, pisang mengandung 4 kali lebih banyak protein, dua kali lebih banyak karbohidrat, tiga kali lebih banyak fosfor, lima kali lebih banyak vitamin A dan zat besi, serta dua kali lebih banyak vitamin dan mineral lainnya.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari satu pisang. Selain sangat bermanfaat dalam mencegah stres, pisang juga meningkatkan daya pikir, mengobati radang cerna, serta menyehatkan mata.
Pilih rajabulu Pisang juga dikenal sebagai buah yang tinggi kandungan potasium (kalium) serta magnesium. Kandungan kedua mineral ini sangat berguna, terutama bagi sistem kardiovaskuler serta kesehatan otot dan saraf.
Kandungan piridoksin yang tinggi, flavonoid, serta alkaloid yang terdapat pada pisang, terutama pisang rajabulu, diduga memiliki aktivitas antidiabetes. Itu sebabnya, berikan pisang rajabulu kepada anak yang menderita diabetes.
Penelitian yang dilakukan PKBT-IPB bersama dengan Puslitbang Gizi Depkes menunjukkan bahwa pisang rajabulu memiliki indeks glikemik 54 persen dibandingkan dengan gula standar sehingga dapat dikonsumsi diabetesi.
Pisang juga berguna bagi mereka yang mengalami stres dan kelelahan karena mengandung serotonin. Menurut Dr Sobir, kadar serotonin pada pisang cukup tinggi, yaitu sekitar 31,4 ng/g. Begitu juga kandungan kaliumnya. Pembentukan serotonin ini dirangsang oleh triptofan yang ada pada pisang.
Serotonin merupakan senyawa yang membuat perasaan rileks, tenang, menambah mood atau suasana hati, serta membuat perasaan lebih bahagia sehingga stres ataupun kelelahan bisa terusir. Itu sebabnya anak yang lelah atau stres setelah belajar di sekolah bisa diberi pisang.
Orangtua bisa mengolah pisang menjadi banana milkshake atau susu pisang kocok, sate pisang yang mudah dibuat dan penampilannya menggugah selera anak, atau pisang goreng penyet ditabur mesis.
Pisang juga bisa diberikan apabila anak sulit tidur pada malam hari. Memberikan pisang dengan susu, yang sama-sama mengandung triptofan, akan membuat anak lebih tenang sehingga mereka bisa segera tidur lelap.
Sembuhkan Tukak Lambung Bagi anak yang mengalami gangguan pencernaan, pisang juga bisa dimanfaatkan. Beberapa penelitian, seperti dijelaskan Dr Sobir, menemukan bahwa pisang dapat menyembuhkan luka pada sistem pencernaan.
Penelitian atas efek antipektin pada hewan percobaan yang diberi perlakuan ekstrak pisang varietas Palo dan Horn, mampu menyembuhkan luka sebesar 70 dan 88 persen dibandingkan tanpa perlakuan.
Pisang pun dianjurkan untuk dikonsumsi anak yang bermasalah dengan sistem pencernaan karena tekstur daging buahnya yang halus dan lunak. ”Pisang dapat dimakan tanpa menambah kerja sistem pencernaan. Latek yang terdapat pada pisang juga dapat mencegah iritasi dengan melapisi dinding lambung dan usus,” ujar Dr Sobir.
Bagi anak yang mengalami anemia, pisang merupakan makanan yang baik. Ini karena pisang kaya akan zat besi yang dapat merangsang pembentukan sel darah merah. Tambahan lagi, dengan mengonsumsi pisang, anak tidak akan sembelit, seperti yang terjadi apabila diberi suplemen zat besi.
Nah, cobalah memperkaya buah pisang dalam menu harian anak-anak. Selain mudah didapat, pisang juga relatif murah, tetapi tidak murahan.
Kan jelas-jelas padat gizi!
Saat membeli gorengan sore hari, ubi bukan termasuk favorit. Dalam menu kolak yang kita buat saat bulan Ramadhan pun, ubi jarang ditemukan.
Orang hanya memandang ubi sebagai sumber karbohidrat, yang sering disalahkan sebagai penyebab obesitas, bahkan diabetes (bila dikonsumsi berlebihan). Kesalahan informasi sering menempatkan ubi dalam kategori yang sama dengan nasi (jenis pangan yang kurang bergizi), padahal tidak semuanya benar. Ubi memiliki banyak manfaat yang belum diketahui orang.
Ada beberapa jenis ubi (sering juga disebut sebagai ketela), namun biasanya kita mengetahui dua macam: ubi yang lebih kering dengan kulit berwarna coklat dan buah kekuningan, atau ubi yang lebih manis dengan kulit berwarna ungu dan buah yang berwarna oranye. Manfaat yang bisa Anda peroleh dari ubi antara lain:
oSalah satu sumber terbaik vitamin A Ubi digelari sebagai makanan super olehCenter for Science in the Public Interest berkat kandungan nutrisinya. Sebutir ubi ukuran sedang menyediakan lebih dari 200 persen kebutuhan harian akan vitamin A. Vitamin ini muncul dalam bentuk beta karoten, yang memberikan warna kuning oranye pada ubi.
Vitamin A sendiri memberi manfaat untuk penglihatan, kulit, dan tulang. Ubi juga berfungsi sebagai antioksidan, membantu mencegah infeksi dalam pencernaan, saluran kencing, dan paru-paru. Dalam sebuah studi yang digelar oleh Kansas State University pada tahun 2003, dan dipublikasikan di The American Society for Nutritional Sciences, ditemukan hubungan antara kekurangan vitamin A dan emphysema (infeksi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernafas).
oVitamin dan mineral lain Ubi juga merupakan sumber terbaik vitamin C (sepotong ubi memenuhi 66 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari), tembaga, vitamin B6, zat besi, kalsium, potasium, dan mangaan. Ubi juga kaya serat. Menurut The U.S. Sweet Potato Council Inc., ubi masak yang dimakan beserta kulitnya menyediakan lebih banyak serat daripada seporsi oatmeal.
oMudah dicerna Kandungan patinya yang tinggi membuatnya kurang bekerja untuk sistem pencernaan, yang menghilangkan penyebab sakit perut. Seratnya yang tinggi mampu mencegah sembelit (dan penyebab penyakit perut lainnya). Sedangkan vitamin A, B, C, kalsium, dan potasiumnya membantu meringankan radang perut, dan masalah sejenis karena manfaat antiperadangannya.
oKarbohidrat alternatif untuk yang sedang berdiet Ubi berukuran sedang yang tidak dimasak mengandung 112 kalori, bebas lemak dan bebas kolesterol, serta rendah sodium. Kandungan ini tentu akan berubah, tergantung cara Anda memasaknya. Mengukus atau merebus ubi akan memunculkan rasa manisnya yang alami, namun dengan sedikit kalori.
Ubi memiliki kadar Glycemic Index (GI) yang rendah, khususnya bila dibandingkan dengan roti putih atau nasi. Skala GI akan menilai makanan berdasarkan berapa banyak dan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Karena pengaruhnya terhadap gula darah relatif kecil, ubi juga menjadi pilihan yang baik untuk pengidap diabetes yang butuh karbo, namun yang tidak mempengaruhi kadar insulin. Studi yang digelar oleh University of Vienna, Austria, pada tahun 2003, membuktikan bahwa pengidap diabetes melitus tipe II yang mengonsumsi ubi dosis tinggi menunjukkan penurunan terbesar resistensi insulin tanpa perbedaan dalam berat badan, atau faktor lain yang mungkin akan mempengaruhi.
oBisa diolah dengan cara apa saja Anda mungkin hanya mengenal ubi dalam bentuk ubi goreng (dengan tepung), dan kolak. Padahal, ubi bisa diolah dengan cara apa saja. Cobalah lebih kreatif saat mengolah bahan makanan yang kerap menjadi menu Thanksgiving ini. Anda juga bisa browsing resep-resep baru dari internet.
Ternyata bukan tanpa alasan mengapa bayi dan anak harus cukup tidur. Tidur merupakan salah satu rangsang bagi tumbuh kembang otak. Karena itu, pada masa kanak-kanak persentase tidur anak harus lebih banyak daripada orang dewasa.
Sayangnya, saat ini banyak "pengganggu" yang membuat waktu tidur anak berkurang. Selain aktivitas anak yang seabrek, mengikuti les, mengerjakan PR, bermain, menonton televisi atau bermain game, membuat anak-anak di zaman modern tidur lebih larut.
Para ahli menyebutkan, anak-anak pra-remaja saat ini tidur kurang dari tujuh jam di hari biasa dan hanya sekitar lima jam saat akhir pekan. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding waktu tidur anak-anak di era 20 tahun lalu. Padahal, sedikitnya waktu tidur sangat merugikan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak.
Perkembangan otak anak akan terus terjadi sejak di dalam kandungan hingga anak berusia 21 tahun, dan sebagian besar prosesnya terjadi saat anak tidur. Karena itu, dampak dari kurangnya waktu tidur akan lebih dirasakan anak ketimbang orang dewasa.
"Banyak dampak negatif yang dirasakan anak, seperti menurunnya prestasi akademik, emosi yang tidak stabil, obesitas, serta meningkatnya gangguan konsentrasi," kata Dr Avi Sadeh dari TelAvivUniversity, yang pernah melakukan penelitian tentang tidur pada anak.
Beberapa literatur juga menyebutkan, gangguan tidur yang terjadi pada masa pertumbuhan akan menyebabkan gangguan permanen pada struktur otak. Anak yang kurang tidur ditengarai akan tumbuh menjadi remaja yang depresi, moody, dan suka minuman beralkohol.
Menurut Dr Sadeh, anak yang kurang tidur biasanya memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena anak yang lelah akibat kurang tidur tidak mampu menyerap informasi atau pelajaran baru karena otak mereka sudah kehilangan "kekenyalannya" untuk membuat sambungan baru.
Penelitian lain menyebutkan, kurang tidur akan mengurangi kemampuan tubuh dalam mengambil glukosa dari peredaran darah. Tanpa glukosa, ada bagian otak yang disebut Executive Function, yang berfungsi menyelaraskan antara tujuan dan konsekuensi tindakan, terganggu. Otak yang lelah juga menghambat pengeluaran ide-ide kreatif.
Satu dari empat pasien stroke mengalami gangguan bahasa, yang melibatkan kemampuan untuk berbicara, menulis, dan mengerti bahasa yang diucapkan dan ditulis. Hal ini terjadi bila bagian otak kiri yang mengalami kerusakan.
Dalam pertemuan American Association for the Advancement of Science di San Diego, Amerika Serikat, tim peneliti Harvard menyebutkan, kegiatan bernyanyi mampu "menyambungkan" kembali bagian otak yang rusak. Dengan bernyanyi, bagian otak lain yang berkaitan dengan pusat bahasa akan diaktifkan.
Gottfried Schlaug, profesor saraf dari Beth Israel Deaconess Medical Center dan Harvard Medical School, mengatakan, saat "pusat bahasa" di otak rusak akibat stroke, sebenarnya kita bisa menggunakan otak di bagian "pusat nyanyian".
Dalam uji klinik yang dilakukan, diketahui bagian otak tersebut merespons terapi "intonasi melodi" yang dilakukan para ahli. Sebenarnya terapi ini sudah lama dilakukan, khususnya untuk pasien stroke yang tidak mampu bicara, tetapi bisa bernyanyi.
"Ini adalah riset pertama yang menggabungkan terapi intonasi melodi dengan pencitraan otak untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di otak saat pasien belajar menyanyikan kata-kata," papar Schlaug.
Area otak yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan pendengaran sebagian besar berada di otak sisi kiri. "Namun, ada sebagian yang berhubungan dengan sisi kanan otak. Untuk alasan tertentu, sambungan ini tidak terjadi sehingga bagian otak kiri lebih banyak dipakai untuk bicara dan bahasa," kata Schlaug.
Bila bagian kiri rusak, bagian kanan juga punya masalah. Namun, bila pasien mengucapkan kata-kata dengan melodi, akan tercipta hubungan antara bagian otak kiri dan kanan. Sebelumnya penelitian lewat pencitraan otak menunjukkan, pada penyanyi profesional, "pusat nyanyian" ini berkembang lebih pesat.
Pasien pasca-stroke dilatih untuk melagukan kata-kata yang sulit diucapkannya dalam nada melodi. Pasien juga dilatih untuk mengetuk dengan tangan setiap silabel kata. "Musik mungkin medium yang paling efektif untuk menghubungkan bagian otak yang tidak tersambung," katanya.
Mengembangkan kecerdasan atau inteligensia tidak hanya dengan membaca, menghitung, atau mengingat. Semua aktivitas, termasuk bergaul, olahraga, bermain, mampu meningkatkan kerja otak. Makin aktif dalam banyak hal, makin encer otak kita. Kita sering mengaitkan sifat pelupa dengan usia tua. Padahal, faktanya tak selalu demikian. Di satu perusahaan kecil saja bisa ada dua teman yang sering lupa. Kalau tidak ketinggalan kunci kendaraan, jam tangan, kacamata, ya biasanya telepon genggam. Yang satu sudah berusia lebih setengah abad, jadi banyak orang memakluminya. Yang seorang lagi? Belum 30 tahun! Ya memang. Seiring bertambahnya usia, akan menurun pula fungsi tubuh, semisal reaksi refleks menurun, kulit tidak lagi kencang, pigmen rambut menipis sehingga beruban, otot mengempis dan tak kenyal lagi. Hal yang sama juga terjadi pada otak. Khususnya mulai usia 45 tahun, otak akan kehilangan sekitar 50.000 sel setiap hari dari cerebral cortex, yaitu bagian otak yang paling pintar. Kemampuan hippocampus, wilayah otak tempat memproses memori, juga mulai menurun. Pada usia 70-an, volume otak mengalami penurunan 10 persen tiap 10 tahun. Di usia 80 tahun, penurunan volume otak mencapai 20 persen. Seperti kulit jeruk Bentuk otak manusia tidaklah menarik. Lapisan luar tampak keriput menyerupai kulit jeruk yang sudah layu dan kelihatan bagai jalanan kecil yang berputar-putar. Itulah labirin saraf yang ruwet dengan pembuluh darah dan miliaran sel supermini yang disebut neuron. Neuron atau sel-sel otak ini mirip gurita dengan nukleus dan sejumlah besar tentakel yang menyebar ke segala arah. Setiap tentakel memiliki ribuan tonjolan mirip bantalan pengisap, yang juga menuju segala arah. Neuron bekerja sedemikian rupa dengan fungsi yang berbeda-beda. Ada tiga bagian khusus neuron yang mengatur cara kerjanya. Pertama, tindakan yang berhubungan dengan dunia luar seperti melihat pemandangan, mendengarkan musik, merasakan panasnya sinar matahari, menyentuh buku, atau mengecap makanan. Kedua, hal-hal yang berkaitan dengan otot, gerakan, dan sebagainya. Ketiga, yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, mengingat, membayangkan, dan berimajinasi. Seorang pakar neuron dan Direktur The Royal Institution, London, Prof Susan Greenfild menyebutkan bahwa satu neuron dapat mengirimkan transmisi kimia 500 kali dalam satu detik. Sementara tiap transmisi memiliki fungsi yang berbeda. Yang terpenting adalah perlu adanya informasi auto-dialing yang teratur atau tetap untuk membentuk sistem saraf. Jaringan komunikasi sistem saraf inilah yang menandai kemampuan intelektualitas seseorang. Semakin banyak tonjolan tentakel dan semakin rapat, makin cepat pula terjadinya transmisi pesan antarsel otak. Bila tidak ada masalah atau hambatan dalam pembentukan jaringan saraf (misalnya akibat obat bius, infeksi virus, dan malanutrisi), kecuali karena usia tentu saja, kita perlu sadar bahwa proses penyusutan volume otak bukanlah sesuatu hal yang patut dikhawatirkan. Tak seperti komputer Sama seperti organ lain, misalnya otot, bila tidak dilatih penggunaannya, kemampuan otak akan menurun drastis. Sebaliknya, otak yang sering digunakan akan lebih kuat. Tidak seperti komputer yang memiliki keterbatasan, otak justru kian tajam bila diasah dan ditambah data terus-menerus. Seperti bank data, lapisan atas otak (neokorteks), tempat bersemayamnya inteligensia, terbuat dari 15 juta sel otak yang saling berinteraksi dalam aliran listrik yang bergerak cepat. Setiap informasi yang disimpan di lapisan atas otak segera akan dilapisi oleh cairan otak yang disebut myelin. Myelin berperan penting dalam mengingat kembali data tersebut. Sama seperti jaringan saraf, makin sering proses mengingat dan berpikir diulang, makin tebal lapisan myelin yang terbentuk. Akibatnya, makin tinggi pula kemampuan untuk mengingat. Bila tidak diulang atau digunakan, lapisan myelin bisa hilang. Otak kiri dan kanan Otak memiliki dua belahan, kiri dan kanan. Kedua bagian ini secara biologis memiliki struktur identik dan bekerja harmonis. Namun, fungsinya sangat berbeda dan mengatur bagian tubuh yang berlainan pula. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Luka pada otak kiri bisa menyebabkan kelumpuhan pada tubuh bagian kanan, dan sebaliknya. Otak kiri mengurus soal angka, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, alasan-alasan dengan pertimbangan deduktif dan analitis. Bagian ini digunakan untuk berpikir tentang hal yang sifatnya matematis dan ilmiah. Sementara otak kanan mengurus wilayah pemikiran abstrak yang penuh imajinasi, misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang butuh kreativitas, orisinalitas, daya cipta, dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Semula kecerdasan hanya dikaitkan dengan penguasaan dalam bidang akademik, yang terbatas pada kemampuan membaca, menulis, dan aritmatika. Padahal, ketiga kemampuan ini adalah kerja otak kiri saja. Sementara kemampuan melukis, musik, olahraga, dan lainnya tidak dianggap sebagai kecerdasan. Tak heran kalau banyak ahli otak menyatakan, sebagian besar orang tidak mengoptimalkan kemampuan otak mereka. Sinergi di antara kedua belahan otak ini akan menghasilkan otak sejenius otak orang-orang macam Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Thomas Alfa Edison, Beethoven, dan lain-lain. Pantas saja kalau penulis buku The Unschooled Mind: How Children Think and How Schools Should Teach (Basic Books, 1991)dan Multiple Intelligences: The Theory in Practice (Basic Books, 1993), Prof Howard Gardner dari Harvard University, menyebutkan bahwa inteligensia manusia itu meliputi inteligensia linguistik, logis matematis, visual spatial, kinestetik, musikal, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal. Kedelapan intelegensi ini bisa dan perlu dilatih sehingga otak kita bisa bekerja optimal. Sudah diberi yang bagus harus dimanfaatkan, bukan?
Ternyata, bukan area otak tertentu yang membuat seseorang disebut pandai atau bodoh. Yang terpenting adalah kekuatan dan kecepatan koneksi antarbagian otak. Bahkan, bagus tidaknya koneksi antarbagian otak tertentu menentukan kecerdasan.
”Kecerdasan sebenarnya mengandalkan hubungan spesifik di dalam otak dan koneksi ini terjadi antara gray matter (korteks otak yang berisi sel saraf) dan white matter (sumsum otak) atau koneksi serat saraf,” kata Jan Glascher, ketua peneliti.
Ia menambahkan, seseorang bisa disebut cerdas apabila bagian otak frontal (yang berhubungan dengan daya pikir, daya ingat, dan emosi) memiliki koneksi yang baik dengan bagian lobus parietal.
Menanggapi teori tersebut, Keith Young, ketua peneliti bidang psikiatri dan ilmu perilaku dari Texas A&M Health Science College of Medicine, mengatakan, hasil penelitian tersebut tak terduga, tetapi menegaskan pentingnya hubungan antarbagian otak.
Selama ini orang menganggap orang yang pintar akan unggul di semua bidang. ”Orang menganggap kecerdasan bersifat umum. Jika Anda bagus di bidang matematika, Anda akan hebat pula dalam bahasa Inggris,” kata Young.
”Hasil riset tidak menunjukkan orang yang cerdas akan pandai dalam berbagai bidang,” ungkap Glascher. Dalam risetnya, ia meneliti 241 pasien yang mengalami kerusakan otak. Peneliti lalu memetakan tempat kerusakan tersebut dan melakukan tes IQ.
”Dengan demikian, kita bisa melihat secara tepat bagian otak yang berkaitan dengan penurunan kemampuan dengan melakukan tes sehingga kita bisa tahu apakah bagian otak itu penting untuk kecerdasan umum,” kata Glascher.
Pada penelitian awal, Glascher dan timnya menemukan bahwa jaringan antarbagian otak juga penting untuk daya ingat. ”Makin baik koneksi antar-otak, makin besar daya ingat Anda. Ini berbeda dengan persepsi orang sebelumnya yang mengatakan orang cerdas adalah orang yang punya kapasitas daya ingat besar,” katanya.
Prof Howard Gardner dari HarvardUniversity menyebutkan bahwa inteligensia manusia meliputi inteligensia linguistik, logis matematis, visual spatial, kinestetik, musikal, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal.
Kedelapan inteligensia ini bisa dan perlu dilatih sehingga otak kita bisa bekerja optimal. Semua jenis inteligensia ini bisa dioptimalkan dengan latihan banyak hal yang berbeda-beda. Pemanfaatan delapan inteligensia ini berarti menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan kiri.
Inteligensia linguistik. Dipertajam dengan banyak membaca, melakukan permainan kata, misalnya pelesetan, berpuisi, berlatih diskusi, dan mengungkapkan sesuatu.
Inteligensia logis matematis. Dimaksimalkan dengan membuat rencana rinci anggaran belanja dan pendapatan pribadi, keluarga, atau perusahaan, menghitung setiap ada kesempatan atau apa pun latihan daya ingat yang terkait dengan bilangan.
Inteligensia visual spasial. Diasah dengan latihan mencorat-coret, menggambar, membaca peta, bermain jigsaw, membongkar benda dan memasang kembali, melakukan apresiasi seni, membuat diagram saat menjelaskan gagasan, membuat denah daerah atau rumah.
Inteligensia kinestetik. Ditempa dengan melakukan olah fisik secara teratur, membuat prakarya, berlatih menari atau berdansa, berlatih mengekspresikan diri dengan gerakan tangan atau bahasa tubuh lain.
Inteligensia musik. Dikembangkan dengan berlatih memainkan alat musik, menyanyi dengan suara tidak sumbang, mengingat irama lagu, bersiul atau menggumamkan irama lagu, mengingat bunyi tertentu.
Inteligensia naturalis. Dilatih dengan mencintai binatang, mengenal berbagai nama jenis pohon, bunga, tanaman, mempelajari cara kerja tubuh, kehidupan margasatwa, meminati isu-isu sosial, psikologi, biologi, ekologi, dan mempelajarinya.
Inteligensia interpersonal. Dikembangkan dengan bergaul, meminati olahraga tim seperti sepak bola, basket, bridge, membina persahabatan, berlatih berorganisasi, belajar bekerja sama dengan orang lain.
Inteligensia intrapersonal. Dilatih dengan mencari waktu untuk menyendiri, merefleksikan hidup, mengembangkan minat dan hobi, mencoba memahami diri, menetapkan visi dan misi pribadi, mengikuti berbagai latihan untuk mengembangkan diri.
Melatih otak tidak sekadar mengingat. Justru dengan berbagai macam kegiatan yang kita jalani setiap hari, otak akan semakin berkembang karena otak adalah pusat aktivitas dan hidup manusia. Aktiflah selalu, makin aktif makin encer otak Anda.