Thursday, August 19, 2010

ORANGTUA TIDAK SABAR, ANAK SUSAH PINTAR.

Rasa tidak sabar dan kesal kerap melanda orangtua ketika mengajari anaknya belajar. Namun, implikasi rasa kesal dan tidak sabar tersebut ternyata mampu memicu anak menjadi stres. Akibatnya, anak semakin tidak mampu menyerap informasi yang diberikan.

“Ketika tubuh sedang stres, ada hormon yang dikeluarkan dan dilepaskan dalam aliran darah. Itu yang disebut hormon kortisol atau hormon stres. Hormon ini memiliki efek negatif terhadap kesehatan, seperti mengurangi kemampuan kognitif dan menekan fungsi normal dari tiroid. Karena itu, jangan heran ketika kita (orangtua) makin tidak sabar mengajari, anak justru makin bengong dan tidak bisa menjawab," kata psikolog Sani B Hermawan di sela-sela acara Smart Parents Conference Jakarta.

Menurut Sani, jika anak berada dalam situasi tertekan, anak tidak bisa menyerap karena ketakutan. “Hormon itu kan bergiliran kerjanya. Kalau anak stres, maka ada hormon yang menghambat karena ada hormon lain yang muncul sehingga membuat anak tidak dapat menyerap informasi karena kepekaannya menghilang,” kata Sani.

Ketika anak diajar dengan bentakan dan hukuman (kalau salah, anak disuruh berdiri atau tidak boleh makan), proses penyerapan informasi anak justru menjadi tidak berhasil.

“Prosesnya sederhana seperti ketika anak dikejar anjing, maka yang saat itu jalan adalah emosi (rasa takut), bukan logika. Dengan demikian, logika menjadi tidak muncul. Sementara, emosi dan logika berperan penting dalam pembentukkan sikap. Kalau rasa takut muncul, maka akan menghambat logika rasa ingin tahu,” kata Sani.

Oleh karena itu, Sani menyarankan para orangtua agar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan begitu, anak-anak akan tertarik, ingin tahu, dan ingin mencoba-coba.

“Daya serap anak meningkat ketika ia merasa senang dan aman. Kalau anak itu senang, gate (pintu gerbang) di otaknya akan terbuka sehingga informasi juga mudah masuk,” kata Sani.

SERING KESEMUTAN – AWAS PENYAKIT!

Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Jangan sepelekan gejala yang satu ini karena kesemutan dapat menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah.

Seperti diungkapkan Dr Tiara Anindhita, SpS, dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia merupakan sensasi spontan yang abnormal pada daerah persarafan tertentu.

Secara normal, manusia bisa merasakan sensasi tertentu setelah ada rangsangan atau stimulus yang sesuai. Contohnya, merasa, meraba, menyentuh, menekan, nyeri, dan sebagainya. Sensasi tersebut baru muncul bila ada stimulus. Dan sensasinya, tentu saja, harus sesuai dengan stimulusnya. Jadi kalau kita diraba, kita akan merasakan sensasi diraba.

Sementara pada parestesia, sensasinya muncul spontan tanpa ada stimulus. Bisa berupa rasa panas seperti terbakar, tidak enak, kesemutan, seperti ditusuk-tusuk.

Parestesia atau kesemutan adalah terminologi untuk suatu gejala dan bukan diagnosis penyakit. Itu sebabnya gejala parestesia bisa dijumpai pada berbagai penyakit yang mengenai saraf, terutama saraf di bagian perifer.

Berbagai penyebab
Sebagai gambaran, sistem saraf manusia terbagi atas saraf sentral (otak dan sumsum tulang) dan perifer, yaitu serabut saraf yang keluar dari sentral menuju organ-organ yang perlu dipersarafi, seperti kulit, otot, organ dalam perut, dan jantung. Jadi mirip komputer yang memiliki unit pemrosesan sentral (CPU) dan tersambung dengan kabel konektor.

Adanya kelainan pada saraf perifer disebut neuropati. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Selain diabetes, juga bisa akibat penyakit autoimun, tiroid, vaskular, dan sebagainya. Gejala parestesia juga bisa disebabkan oleh kelainan saraf yang lebih berat, seperti tumor di daerah sumsum tulang atau gejala sisa pasca-stroke.

Gejala antara parestesia dan neuropati sangat berbeda. Pada neuropati, kesemutan yang muncul sangat khas. Biasanya di telapak kaki kemudian telapak tangan serta simetris kanan dan kiri.

"Sering disebut daerah stocking gloves, seperti layaknya memakai sarung tangan dan kaus kaki," ujar spesialis saraf lulusan FKUI ini.

Pada kelainan di sumsum tulang atau otak, daerah yang mengalami kesemutan sangat bervariasi, tergantung lokasi saraf yang terkena. Pada kasus neuropati yang lebih berat, kesemutan bisa diikuti rasa nyeri atau gangguan gerak pada tangan dan kaki.

Karena penekanan
Selain menjadi gejala penyakit, kesemutan juga bisa muncul secara fisiologis. Posisi tubuh tertentu yang tidak berubah dalam waktu cukup lama, seperti duduk bersila, bisa timbul rasa kesemutan.

Hal ini, disebutkan Dr Dita, karena terhambatnya aliran darah ke daerah saraf tertentu akibat penekanan yang terus-menerus dalam waktu lama. "Sehingga saraf mengalami 'kekurangan makanan' sesaat, yang ditandai rasa kesemutan itu," katanya.

Untuk menghindarinya, kita mesti rajin mengubah posisi dan melakukan gerakan ringan secara periodik agar aliran darah tetap lancar. Satu hal lagi, di negara-negara Barat, kesemutan juga bisa terjadi karena konsumsi alkohol berlebihan. Sementara di Indonesia, kesemutan sering berkaitan dengan nutrisi, yaitu kekurangan asupan vitamin B12.

Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.

Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.

Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.

Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.

Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.

Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit.
Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung dari kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.

Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.

Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbon dioksida dalam paru-paru. Gejala lain: kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.

Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.

Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus.

SERING MENAMPAR ANAK BIKIN IQ RENDAH.

Menampar atau memukul kadang dilakukan orangtua untuk membuat anak patuh dan disiplin dalam sekejap. Tapi, tahukah Anda pola asuh yang keras bisa menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan otak anak?

Studi terkini menyebutkan, orangtua yang bereaksi terlalu keras untuk mengoreksi kesalahan anak, misalnya dengan cara menampar atau memukul, tidak hanya menyebabkan anak stres tapi juga membuat tingkat kecerdasan (IQ) anak lebih rendah.

Studi yang dilakukan peneliti terhadap ribuan anak di Amerika Serikat menunjukkan, anak yang kerap ditampar orangtuanya memiliki nilai IQ (intelligence quotients) yang lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar.

"Setiap orangtua ingin punya anak yang pintar. Dengan menghindari kekerasan pada anak dan melakukan cara lain untuk mengoreksi kesalahan anak, hal itu bisa dicapai," kata Murray Straus, sosiolog dari Universitas New Hampshire, AS.

Dalam risetnya, Strauss dan timnya melakukan studi nasional terhadap dua kelompok sampel anak, yakni 806 anak berusia 2-4 tahun, dan 704 anak berusia 5-9 tahun. Pada saat dimulainya studi anak-anak tersebut mengikuti tes IQ dan tes berikutnya di akhir studi, empat tahun kemudian.

Anak-anak dari dua kelompok itu menunjukkan tingkat kecerdasan yang meningkat setelah empat tahun. Tetapi dari kelompok anak berusia 2-4 tahun yang kerap ditampar orangtunya, menunjukkan skor IQ 5 poin lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar. Untuk anak 5-9 tahun yang pernah ditampar, skor IQ-nya rata-rata lebih rendah 2,8 poin dibanding rekannya yang tidak ditampar.

"Pemukulan atau tindakan kekerasan yang dilakukan orangtua merupakan pengalaman yang traumatik bagi anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan kejadian yang traumatik berakibat buruk bagi otak. Selain itu, trauma juga membuat anak memiliki respon stres pada kejadian sulit yang dihadapi. Hal ini tentu berdampak pada perkembangan kognitifnya," papar Straus.

Tak sedikit orangtua yang menjadikan pukulan, tamparan, atau jeweran sebagai senjata untuk mendidik anak. Anak pun memilih untuk menurut daripada mendapat hukuman. "Akibatnya anak tidak bisa berpikir secara independen," kata Elizabeth Gershoff pakar dibidang perkembangan anak dari Universitas Texas, Austin, AS.

Setiap anak memang perlu diajarkan disiplin. Selain agar patuh pada aturan, disiplin juga akan membuat anak belajar menghargai orang lain dan mengontrol dorongan dalam dirinya. Namun, orangtua hendaknya juga perlu membuat batasan-batasan yang dilandasi cinta agar anak merasa aman.

Alih-alih menghukum anak dengan pukulan, beri tekanan lebih pada sisi positif anak, misalnya dengan memberi hadiah atau pujian bila anak berlaku positif. Bila terpaksa memberi hukuman, sesuaikan dengan usia si kecil dan situasi yang berlaku.

APA GAYA BELAJAR ANAK ANDA?

Tidak semua orang memproses informasi dengan cara yang sama. Itu sebabnya kita perlu mengetahui bagaimana gaya bekerja otak diterjemahkan ke dalam gaya belajar yang berbeda-beda pula. Para orangtua dapat mengetahui potensi dan gaya belajar anak secara detil dengan melakukan tes potensi dan bakat anak.

Dengan mengenal perbedaan gaya-gaya yang mendasar ini, orangtua dan guru akan lebih mudah menemukan referensi gaya belajar yang paling efektif untuk anak atau siswa didiknya. Menurut para pakar, ada beberapa model gaya belajar :


TIPE VISUAL

Ini merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera penglihatan. Pada model gaya belajar ini, informasi data visual terbagi menjadi data berupa teks (tulisan, huruf, angka, simbol) dan berupa gambar (foto, diagram).

Ciri anak tipe Visual :
Lebih mudah ingat dengan melihat, lebih suka membaca, saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat orang lain melakukan dulu baru kemudian dia sendiri yang bertindak. Anak dalam kelompok ini juga dapat duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.

Kendala dari tipe visual antara lain tak suka berbicara di depan kelompok dan tak suka mendengarkan orang lain, tahu apa yang harus dikatakan tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata, serta tulisan tangannya berantakan sehingga tak terbaca. Anak dari kelompok visual juga biasanya kurang mampu mengingat informasi yang disampaikan secara lisan.

Cara menstimulasi :
Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu-kartu gambar berseri yang bisa dipakai untuk menjelaskan informasi secara berurutan. Mintalah anak untuk menghapal dengan membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajarinya.

TIPE AUDITORY
Tipe Auditory merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera pendengaran. Pada model gaya belajar ini informasi terbagi menjadi data berupa bahasa dan nada.

Ciri anak tipe Auditory :
Mudah ingat dari apa yang didengarnya dan didiskusikannya. Senang dibacakan atau mendengarkan, lebih suka menuliskan kembali sesuatu, senang membaca dengan suara keras, bisa mengulangi apa yang didengarnya, senang diskusi, bicara atau menjelaskan panjang lebar. Anak dengan tipe auditory pada umumnya menyenangi seni musik dan mudah mempelajari bahasa asing.

Kendala anak dengan tipe auditory antara lain cenderung banyak omong, tak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut, apalagi bila anak memiliki konsentrasi yang lemah. Anak juga lebih memperhatikan informasi yang didengarnya, jadi kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungannya.

Cara menstimulasi :
Bekali anak dengan tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Libatkan anak dalam kegiatan diskusi, coba bacakan informasi, kemudian meringkasnya dengan bentuk lisan dan direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami.

TIPE KINESTETIK
Kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera tubuh. Pada model gaya belajar kinestetik, informasi terbagi menjadi data berupa gerakan dan sentuhan.

Ciri anak tipe Kinestetik :
Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif, banyak gerak fisik dan memiliki koordinasi tubuh yang baik, menyukai kegiatan/permainan yang menyibukkan secara fisik, lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada menjelaskan.

Kendalanya, anak sulit mempelajari hal-hal yang abstrak, tak bisa belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional di mana guru menjelaskan dan anak duduk diam. Kapasitas energi anak cukup tinggi, sehingga bila tidak disalurkan akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.

Cara menstimulasi :
Bersekolah pada sekolah yang menganut sistem active learning di mana siswa banyak terlibat dalam proses belajar. Dengan begitu, kemampuannya dapat berkembang optimal. Untuk siswa yang memiliki kapasitas energi berlebih, sebaiknya diberikan aktivitas fisik, seperti kegiatan olahraga atau kesenian. Salurkan energi dengan memberikan kebebasan beraktivitas sebelum belajar, sehingga anak bisa duduk tenang selama belajar.

MEMAHAMI FUNGSI OTAK KANAN DAN KIRI.

Otak besar atau serebum yang terletak di atas batang otak merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Bagian ini bertanggung jawab atas semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan (hemisfer) kiri dan belahan kanan. Masing-masing sisi mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Bagian otak ini merupakan pengendali intelligence quotient (IQ). Daya ingat otak bagian ini juga bersifat jangka pendek.

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis.

Belahan otak mana yang lebih baik, tidak mudah untuk dijawab sebab masing-masing sisi mempunyai fungsi yang berbeda. Akan tetapi, menurut para ahli, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya.

Para pengguna otak kiri pada umumnya lebih kuat dalam matematika. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Demikian juga sebaliknya dengan pengguna otak kanan.

Bagaimana mengetahui seseorang menggunakan sisi otak bagian mana yang lebih dominan juga bisa diintip dari penampilan mejanya. Bila seseorang dominan menggunakan otak kanan, ciri meja kerjanya cenderung berantakan. Meski begitu dia mengetahui dengan pasti di mana letak barang-barang yang dicari serta apa yang saat itu sedang dikerjakan. Sebab, mereka yang lebih banyak menggunakan otak kanan, proses berpikirnya paralel, sedangkan pengguna otak kiri cara berpikirnya serial.

Untuk mengoptimalkan kinerja dua bagian otak, kita bisa melakukan senam otak (brain gym). Prinsip senam ini adalah melakukan gerakan-gerakan menyimpang melewati bagian tengah atau yang disebut corpus callosum.

MARI MERANGSANG POTENSI OTAK.

Seringkali ditemui seorang anak yang sudah berjam-jam membaca catatan atau buku pelajaran sekolah tapi tak satupun kalimat bisa dihapalnya. Ada juga yang kelihatan duduk anteng di kelas mendengarkan penjelasan guru tapi setelah selesai pelajaran tidak ada ingat sedikitpun semua hal yang dijelaskan guru sejak awal tadi.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Salah satunya adalah karena cara belajar yang salah. Menurut Bobby Hartanto, M.Psi, pakar bidang sumber daya manusia, masih banyak guru dan orangtua yang belum memahami gaya belajar anak.

"Ada orang-orang yang lebih mudah mengingat bila materi pelajaran diberikan lewat gambar, ada juga yang lebih suka mendengarkan, dan ada yang lewat gerakan. Beda gaya belajarnya, beda pula stimulasinya," katanya dalam acara seminar mengenai tumbuh kembang anak yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta.

Untuk anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori, anak sudah cukup menangkap pelajaran dengan mendengarkan penjelasan guru. Namun anak tipe visual memerlukan gambar-gambar peraga. Sebaliknya dengan anak tipe kinestetik yang membutuhkan gerakan atau rabaan.

"Sebenarnya akan lebih baik kalau semua aspek tersebut dipakai. Karena makin varitif caranya, makin mudah anak mengingat materi yang disampaikan," paparnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan orangtua dan pendidik adalah memahami bagaimana cara kerja otak. "Otak manusia menyukai warna dan gambar. Karena itulah sebuah gambar akan bermakna lebih dari 1000 kata," urainya.

Untuk menyampaikan pesan atau nilai tertentu, Bobby menyarankan agar diberikan dalam bentuk poster bergambar dan berwarna. Misalnya untuk menyampaikan tentang budaya antri, kejujuran, dan lain sebagainya.

Penelitian menunjukkan, seseorang yang stimulasinya bagus, otaknya lebih rapat dibanding orang yang jarang distimulasi. "Kerapatan ini berkaitan dengan pertambahan koneksi antar sel otak," ucap Bobby.

Pembentukan kebiasaan baru akan membentuk koneksi baru, sedangkan pengulangan akan memperkuat koneksi sel lama. "Berikan anak berbagai stimulasi dan lakukan pengulangan sesering mungkin agar terus terbentuk sambungan antar sel-sel otak," katanya.

Tentu saja yang tidak kalah penting ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menimbulkan stres pada anak. Lakukan kegiatan belajar di luar kelas, diskusi kelompok, permainan menarik, dan berbagai cara lain yang mampu menggali ketertarikan anak.

Wednesday, August 4, 2010

JANGAN SEPELEKAN RASA HAUS.

Rasa haus ternyata bisa jadi pertanda Anda sudah mengalami dehidrasi dan ini merupakan sinyal tubuh mengalami defisit cairan. Perlu diketahui tubuh merasakan haus lebih dari yang terasa di lidah. Karena itu, tak perlu menunggu sampai muncul rasa haus baru kita minum.

Rasanya tidak ada yang menyangkal peran air bagi tubuh. Seluruh bagian tubuh manusia selalu membutuhkan air dalam segala aktivitasnya, termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar 60-70 persen tubuhnya terdiri dari air, sementara pada bayi dan anak 80 persen tubuhnya terdiri dari air. Akan tetapi, tak banyak orang yang memperhatikan berapa liter air minum segar tanpa campuran apa pun yang sudah dikonsumsi dalam 24 jam.

Menurut Prof.Dr.Ir.Hardinsyah, Ahli Gizi dan Pangan dari Institut Pertanian Bogor, jumlah air yang dibutuhkan tubuh sangat bervariasi tergantung makanan yang dikonsumsi, suhu dan kelembaban lingungan, tingkat aktivitas, dan faktor lain. "Jumlah yang dikonsumsi harus seimbang dengan jumlah air yang dikeluarkan tubuh," katanya.

Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 liter (8-10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan ini sudah termasuk asupan dari air minum dan makanan. Sementara itu jumlah air yang dikeluarkan tubuh (melalui air seni, keringat, tinja, dan napas) sekitar satu liter per hari, tergantung suhu udara sekitar. Cairan tubuh juga akan lebih banyak keluar bila kita melakukan aktivitas yang lebih keras, seperti olahraga.

Bila tubuh kehilangan air lebih banyak dibandingkan dengan asupannya, akan terjadi dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi adalah rasa haus, air seni sedikit dan pekat, jumlah keringat sedikit, mulut kering, tubuh lemas, hingga kulit yang kehilangan kekenyalannya.

Pada tingkat yang lebih berat, tanda-tanda dehidrasi yang muncul akan lebih banyak lagi. Yaitu mata menjadi cekung, kulit pucat, ujung-ujung jari menjadi dingin karena aliran darah ke kapiler ini berkurang, dan denyut nadi melonjak dari cepat sekali menjadi lambat. Secara psikologis penderita juga menjadi apatis dan kesadarannya perlahan-lahan menurun.

"Kekurangan dua persen air tubuh bisa memicu gejala awal dehidrasi. Kehilangan 4-6 persen menimbulkan sakit kepala, pusing dan lemah. Bila sampai 12 persen hilang, fungsi gerak dan otot terganggu, sedangkan kekurangan air sebanyak 15-25 persen dapat berakibat fatal, sampai kematian," papar Hardinsyah.

Contoh konkret tentang bahaya kekurangan air bisa dilihat pada banyaknya jemaah haji yang meninggal lemas atau kehilangan kesadaran sehingga meninggal walau sebelumnya mereka tidak punya penyakit berarti. Pada umumnya mereka tidak siap dengan kondisi tanah suci yang panas dan kering yang memudahkan penguapan air tubuh.

Yang terjadi saat tubuh kekurangan air adalah sel-sel kekurangan energi siap pakai. Pakar air bagi kesehatan, Dr.F.Batmanghelidj, mengatakan, tubuh terdiri dari triliunan sel yang bahan dasarnya air, maka kekurangan pembentuk dasar (air) dari sel tersebut identik dengan kekacuan fungsi organ-organ tubuh.

Remaja lebih rawan

Jika dilihat dari perbandingan aktivitas, remajalah yang paling mudah terkena dehidrasi. Pasalnya, remaja umumnya banyak melakukan berbagai kegiatan, hingga aktivitas fisik pun meningkat drastis. Kegiatan-kegiatan tersebut menguras tenaga dan juga cairan tubuh.

Hal tersebut terbukti lewat penelitian The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) di tahun 2009 yang dipimpin Hardinsyah bekerjasama dengan tiga perguruan tinggi di Indonesia, yaitu IPB, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Hasanudin Makasar. Penelitian dilakukan di dataran tinggi dan rendah di beberapa kota di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Makasar, Lembang, Malang, dan Malino.

Hasil penelitian menunjukkan, 46 persen dari 1200 remaja dan dewasa yang diteliti mengalami dehidrasi ringan. Jumlah remaja yang mengalami dehidrasi ringan lebih tinggi (49,5 persen) dibandingkan dewasa (42,5 persen). "Selain banyak aktivitas, umumnya para remaja malas minum karena di sekolah mereka tidak terdapat toilet yang bersih," katanya.

Sedihnya, mayoritas responden (lebih dari 50 persen) mengaku tidak tahu guna air bagi tubuh dan tidak paham gejala dan akibat dehidrasi. Mereka hanya tahu rasa haus berarti kurang minum. Untuk masalah menahan pipis, semakin lama air seni ditahan, maka jumlah kotoran yang terkandung di dalamnya akan semakin banyak. Lama kelamaan ini bisa memicu berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih atau batu saluran kemih.

Oleh sebab itu, selalu menyediakan waktu untuk minum air secukupnya demi menghindari bahaya dehidrasi, bahkan jauh sebelum tubuh mengirim sinyal peringatan berupa rasa haus. Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa yang dibutuhkan tubuh adalah air murni karena sifatnya yang mampu melewati batasan-batasan dan tidak diisi oleh zat lain yang memberi pengaruh bagi tubuh, seperti gula, kafein, pewarna, atau pemanis.

GAMPANG TERSINGGUNG – BISA KARENA ALERGI.

Banyak orang yang hanya mengenal bersin dan rasa gatal sebagai tanda alergi. Padahal, alergi juga bisa muncul dalam bentuk rasa lelah berkepanjangan, sakit kepala, bahkan depresi. Meski tidak semua orang setuju hal itu berkaitan dengan alergi, berbagai bukti menguatkan hubungan tersebut.

Sindrom lelah kronik
Kondisi lelah yang dialami selama berbulan-bulan merupakan tanda penyakit chronic fatigue syndrome atau sindrom lelah kronik (SLK). Menurut Leo Galland, MD, penulis buku Power Healing, alergi bisa menjadi penyebab SLK. Meski para ahli belum bisa mengetahui penyebab pasti SLK, sebagian besar penderita SLK memiliki alergi.

"Sindrom lelah kronik berkaitan dengan aktivitas berlebih salah satu bagian dari sistem imun, gejala yang sama juga bisa kita temukan pada orang yang menderita alergi," kata Galland. Oleh sebab itu, mengatasi pemicu alergi bisa jadi salah satu cara untuk menyembuhkan SLK.

Depresi
Para ahli mengatakan bahwa alergen juga bisa memicu perubahan mood. Dalam studi selama tiga tahun terhadap 36 orang yang menderita alergi, Paul S Marshall, PhD, psikolog, menemukan 69 orang merasa lebih mudah tersinggung saat alergi mereka kambuh, sementara itu 63 persen mengaku merasa kelelahan, 41 persen merasa sulit terjaga, dan 31 persen merasa sedih tanpa sebab.

"Saya menduga memang ada kaitan, tapi bukan berarti semua orang yang alergi adalah orang yang depresi," kata Marianne Wamboldt, MD, dari University of Colorado Health Sciences Center, Amerika Serikat. Dalam penelitiannya, ia menemukan hal itu terkait dengan kelainan genetik.

Sinus dan migren
Lebih dari 15 persen orang yang mengidap alergi juga rentan menderita sakit kepala yang dipicu oleh makanan, debu, serbuk sari, atau alergen lainnya. Salah satu kondisi yang bisa memicu sakit kepala adalah sinusitis (bersin dan pilek).

Saat kita menghirup alergen, seperti serbuk sari, hal ini akan memicu pembengkakan dan tersumbatnya rongga hidung. Akibatnya adalah rasa sakit dan rasa ada tekanan yang bisa memicu sakit kepala. "Kondisi sinusitis merupakan salah satu penyebab sakit kepala paling sering pada orang yang alergi," kata Harold Nelson, MD, dari National Jewish Medical and Research Center, AS.

14 PENYEBAB TUBUH GAMPANG LELAH.

Tubuh merasa lelah diselingi dengan menguap kerap terjadi ketika Anda beraktivitas. Bisa jadi, rasa kantuk yang terjadi karena Anda tidak cukup tidur, kurang energi, atau bahkan mengidap penyakit, seperti anemia. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Berikut ini adalah 14 penyebab rasa lelah dan kiat-kiat dalam mengatasinya :

Tidak Cukup Tidur
Umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Apabila Anda mengantuk berat saat beraktivitas, bisa jadi karena kualitas dan kuantitas tidur Anda menurun. Hati-hati, karena kurang tidur bisa berakibat buruk pada kesehatan dan konsentrasi Anda.

Cara mengatasinya: buatlah prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Jauhkan laptop, ponsel, atau PDA ketika Anda tidur karena hal itu akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.

Sleep Apnea
Beberapa orang berpikir bahwa mereka sudah cukup tidur. Namun, tak pernah berpikir kalau mereka mengalami sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitas napas dan terjadi berulang-ulang. Mungkin Anda tidak menyadarinya, tetapi setiap kali muncul gangguan ini kualitas tidur akan menurun. Hal ini menyebabkan Anda tetap merasa kurang tidur meski sudah menghabiskan waktu delapan jam untuk istirahat.

Sleep apnea juga berkaitan dengan berbagai penyakit, seperti hipertensi, gangguan jantung, diabetes, dan stroke. Sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran napas selama tidur. Akibatnya, pasokan oksigen akan berulang kali terhenti sepanjang malam.

Cara mengatasinya: kurangi berat badan bila anda kegemukkan, berhenti merokok, dan cobalah tidur menggunakan alat bantu yang disebut CPAP yang menjaga Anda tetap bernapas sepanjang malam.

Kekurangan Energi
Makan yang terlalu sedikit menyebabkan tubuh kelelahan, tetapi menyantap makanan yang salah juga dapat menjadi masalah. Diet seimbang membantu menjaga kadar gula darah Anda dalam rentang normal dan mencegah rasa lelah ketika gula darah Anda menurun.

Cara mengatasinya: selalu sarapan setiap pagi dan mencoba menambahkan protein dan karbohidrat kompleks di setiap makanan. Misalnya, makan telur dengan roti gandum. Anda juga dapat mengonsumsi makanan selingan untuk menjaga energi sepanjang hari.

Anemia
Anemia merupakan penyebab utama kelelahan pada wanita. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka membawa oksigen ke jaringan dan organ.

Cara mengatasinya: anemia biasa disebabkan kurangnya zat besi. Ada baiknya Anda mengakali dengan minum suplemen zat besi dan makan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, kerang, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi.

Depresi
Anda mungkin berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Jika Anda tetap merasa lelah dan murung selama lebih dari dua minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Cara mengatasinya: depresi dapat diatasi melalui psikoterapi dan pengobatan secara medis.

Hypothyroidism
Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher Anda. Organ ini berfungsi mengendalikan metabolisme tubuh dan mengatur kecepatan tubuh mengubah makanan menjadi energi. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik dan fungsi-fungsi metabolisme dalam tubuh berjalan lambat, Anda mungkin merasa lemas dan bertambah gemuk.

Cara mengatasinya: apabila tes darah menunjukkan hormon tiroid Anda sedang rendah, dokter akan meresepkan hormon sintetis untuk mengembalikan kinerja tubuh Anda.

Kebanyakan Menenggak kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.

Cara mengatasinya: secara bertahap kurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan setiap obat yang mengandung kafein. Menghentikan secara tiba-tiba dapat menyebabkan penarikan kafein dan kelelahan berlebihan.

Infeksi Saluran Kemih
Jika pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin mengalami rasa sakit seperti terbakar. Namun, infeksi ini tak selalu ditunjukkan dengan gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, kelelahan mungkin satu-satunya tanda Anda terkena ISK. Anda dapat melakukan tes urine untuk memastikan ISK.

Cara mengatasinya: periksa ke dokter. Obat-obat jenis antibiotik dapat diresepkan untuk mengatasi ISK dan kelelahan biasanya akan hilang setelah sekitar seminggu.

Diabetes
Penderita diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi.

Alhasil, tubuh bisa kehabisan energi meskipun Anda cukup makan. Jika Anda sering mengalami kelelahan tanpa sebab, minta dokter Anda untuk melakukan tes diabetes.

Cara mengatasinya: pengobatan diabetes dengan cara mengubah gaya hidup, seperti diet dan olahraga, terapi insulin dan obat-obatan dapat membantu tubuh dalam memproses gula.

Dehidrasi
Kelelahan bisa jadi tanda Anda terkena dehidrasi. Meskipun Anda bekerja di luar atau berkutat di atas meja, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah Anda mengalami kehausan.

Cara mengatasinya: minumlah air sepanjang hari sehingga urine Anda bewarna terang. Minimal dua gelas air setiap satu jam atau mengonsumsi air lebih banyak sebelum melakukan aktivitas fisik yang sudah direncanakan. Kemudian, lanjutkan latihan Anda lalu minumlah dua gelas lagi.

Penyakit Jantung
Ketika Anda merasa kelelahan akibat kegiatan rutin, seperti membersihkan rumah atau menyiangi halaman, bisa jadi itu pertanda jantung tidak bekerja dengan baik. Jika ternyata kegiatan sehari-hari yang mudah pun semakin sulit untuk dilakukan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.

Cara mengatasinya: mengubah gaya hidup, menjalani pengobatan, dan ikutilah prosedur dari terapi yang Anda jalankan untuk membuat jantung Anda pada kondisi lebih baik sekaligus mengembalikan energi Anda.

Kerja Shift
Bekerja malam atau melakukan kerja shift dapat mengganggu jam tidur Anda. Anda mungkin merasa lelah ketika harus terjaga. Dan, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur di siang hari.

Cara mengatasinya: batasi aktivitas pada siang hari ketika Anda perlu istirahat. Ciptakanlah suasana kamar tidur menjadi gelap, tenang, dan sejuk.

Alergi Makanan
Beberapa dokter percaya ketidaksadaran akan alergi pada jenis makanan tertentu dapat membuat Anda mengantuk. Jika intensitas kelelahan meningkat setelah makan, mungkin anda harus memerhatikan jenis makanan yang mungkin tak menyebabkan Anda gatal-gatal, tetapi cukup membuat Anda mengantuk.

Cara mengatasinya: cobalah untuk berhenti menyantap salah satu jenis makanan untuk melihat apakah itu berkorelasi meningkatkan kelelahan pada diri Anda. Anda juga dapat meminta dokter untuk melakukan tes alergi makanan.

Fibromyalgia dan CFS
Jika kelelahan Anda berlangsung lebih dari enam bulan dan sangat parah sehingga Anda tidak dapat mengatur kegiatan sehari-hari, sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome/CFS) atau fibromyalgia adalah suatu kemungkinan. Keduanya dapat memiliki berbagai gejala, salah satu yang utama adalah kelelahan.

Cara mengatasinya: meski tidak ada penyembuhan cepat untuk CFS atau fibromyalgia, penderita justru mendapat keuntungan dari perubahan jadwal harian, yaitu belajar memperbaiki kebiasaan tidur menjadi lebih baik dan memulai program latihan yang ringan.

Kiat Mengurangi Kelelahan :

Jika Anda merasa lelah, tetapi tidak ada hubungannya dengan kondisi medis, mungkin salah satu solusinya adalah olahraga. Penelitian menunjukkan, orang dewasa sehat tetapi kerap merasa lelah bisa memperoleh tambahan energi signifikan dari program latihan sederhana.

Dalam sebuah penelitian, peserta mengendarai sepeda statis selama 20 menit dengan kecepatan ringan. Melakukan jenis latihan ini selama tiga kali seminggu sudah cukup untuk mengobati kelelahan.

5 TANDA JANTUNG SEHAT.

Bila jantung berhenti berdenyut hanya dalam beberapa menit, diikuti berhentinya sirkulasi darah, maka hidup kita yang berharga ini pun akan berakhir. Itu sebabnya mengapa pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah adalah tindakan penting dan sangat ditekankan.

Secara umum ada lima tanda vital dari jantung yang sehat.

Kolesterol
Bila diibaratkan, maka LDL atau kolesterol jahat adalah pembakar rumah dan HDL atau kolesterol baik sebagai petugas pemadam kebakaran. "Petugas pemadam kebakaran yang baik biasanya bisa mencegah kerusakan jangka panjang," kata Roger Blumenthal dari Johns Hopkins Cicarone Center.

Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah pula risiko terjadinya ateroklerosis. Untuk jantung sehat, target kolesterol jahat tidak lebih dari 130 mg/dl dan HDL harus lebih tinggi dari 40 mg/dl. Kadar HDL cenderung meningkat dengan berolahraga, menurunkan berat badan, dan mengonsumsi banyak serat.

Tekanan darah
Jika dibiarkan tak terkendali dalam beberapa tahun, maka tekanan darah tinggi dapat merusak arteri seluruh tubuh sehingga dinding pembuluh darah akan menebal dan kaku lalu tersumbat sehingga alirah darah ke organ vital tersumbat. Tekanan darah yang optimal lebih rendah dari 120/80 mmHg.

Variasi berbagai makanan dengan kombinasi berbagai zat gizi yang tepat akan bermanfaat bagi tekanan darah. Berbagai penelitian juga menunjukkan mengurangi stres juga efektif menurunkan tekanan darah. Para peneliti dari Spanyol menyebutkan, konsumsi aspirin setiap hari juga menurunkan kadar tekanan sistolik 6,8 mmHg dan tekanan diastolik 4,6 mmHg.

Denyut jantung
Hidup tidak berada di tangan Anda, tapi di jantung Anda. Mengetahui jumlah detak jantung per menit (resting heart rate) merupakan salah satu cara untuk memprediksi usia. Dalam studi yang dimuat dalam New England Journal of Medicine disebutkan, pria yang memiliki resting heart rate di atas 75 denyut per menit (bpm) tiga kali lebih berisiko terkena serangan jantung. Denyut yang normal adalah 65 bpm.

"Bila Anda melakukan latihan kardio dengan intensitas rendah dan menambahnya menjadi intensitas tinggi dua minggu sekali, detak jantung per menit akan berkurang," kata Neal Henderson, ahli kedokteran olahraga. Lakukan latihan olahraga minimal 30 menit dengan jumlah 60-80 persen dari maksimum heart rate.

Gula darah puasa
Kadar gula darah puasa merupakan tanda ada tidaknya risiko diabetes. Makin tinggi kadar gula darah Anda, makin besar pula risiko terkena diabetes. "Penderita diabetes punya risiko yang lebih besar terkena penyakit jantung, ginjal, dan gangguan mata," kata Johanthan Samet, MD dari Johns Hopkins.

Untuk menurunkan kadar gula darah puasa, kita perlu meningkatkan kemampuan tubuh menggunakan gula darah atau dengan kata lain meningkatkan sensitivitas insulin. Cara terbaik untuk mencapai ini adalah mengurangi berat badan.

Protein C-reactive
Protein C-reavtive atau CRP adalah protein plasma yang diproduksi oleh hati sebagai reaksi dari adanya infeksi, luka, dan proses inflamasi. Kadar tinggi CRP menunjukkan adanya peradangan di dalam tubuh. Karena penyakit jantung terjadi karena adanya peradangan di dinding arteri, CRP bisa digunakan sebagai penanda umum risiko penyakit jantung.

Peningkatan kadar CRP biasanya diiringi dengan peningkatan kolesterol. Kadar CRP yang tinggi, yakni lebih dari 1 miligram per liter, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Pengukuran CRP dilakukan dengan pengambilan darah dari bagian siku atau belakang telapak tangan.

About this blog

Blog ini adalah kumpulan informasi ringan yang berhubungan dengan kesehatan, sejarah dan berita-berita terkini.